Makassar (ANTARA) - Tim Satgas COVID-19 Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menjalankan vaksinasi "mobile" dengan turun langsung ke masyarakat untuk melakukan percepatan program vaksinasi di daerah itu.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Lutra Komang Krisna dikonfirmasi dari Makassar, Rabu, mengatakan program vaksinasi "mobile" telah mulai sejak sepekan lalu di sejumlah desa di Luwu Utara.
"Jadi untuk vaksinasi massal secara mobile, kita awalnya bersurat ke camat, kemudian diteruskan ke para kepala desa agar mengumpulkan masyarakat di balai desa untuk vaksinasi," katanya.
Ia menjelaskan, upaya mendekatkan akses masyarakat untuk melakukan vaksinasi diharapkan semakin meningkatkan cakupan vaksinasi di daerah itu.
Komang mengatakan, Tim Satgas COVID-19 Lutra termasuk para kepala Puskesmas dan kepala desa telah menjalankan program vaksinasi mobile ini ke 30 desa di Luwu Utara.
Dalam pelaksanaannya sendiri, kata dia, mendapatkan tanggapan atau respon dari masyarakat. Ada yang begitu tinggi namun juga ada yang masih kurang.
"Ada desa yang jumlah peserta vaksin mencapai hingga 40 orang. Namun juga ada yang hanya belasan yang datang. Kita akan lakukan lagi pada bulan ini," jelasnya.
"Soal respon masyarakat yang kurang, kami akan melihat perkembangan ke depan, jika ternyata banyak permintaan maka akan agendakan kembali lagi ke desa itu," lanjutnya.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Lutra Komang Krisna dikonfirmasi dari Makassar, Rabu, mengatakan program vaksinasi "mobile" telah mulai sejak sepekan lalu di sejumlah desa di Luwu Utara.
"Jadi untuk vaksinasi massal secara mobile, kita awalnya bersurat ke camat, kemudian diteruskan ke para kepala desa agar mengumpulkan masyarakat di balai desa untuk vaksinasi," katanya.
Ia menjelaskan, upaya mendekatkan akses masyarakat untuk melakukan vaksinasi diharapkan semakin meningkatkan cakupan vaksinasi di daerah itu.
Komang mengatakan, Tim Satgas COVID-19 Lutra termasuk para kepala Puskesmas dan kepala desa telah menjalankan program vaksinasi mobile ini ke 30 desa di Luwu Utara.
Dalam pelaksanaannya sendiri, kata dia, mendapatkan tanggapan atau respon dari masyarakat. Ada yang begitu tinggi namun juga ada yang masih kurang.
"Ada desa yang jumlah peserta vaksin mencapai hingga 40 orang. Namun juga ada yang hanya belasan yang datang. Kita akan lakukan lagi pada bulan ini," jelasnya.
"Soal respon masyarakat yang kurang, kami akan melihat perkembangan ke depan, jika ternyata banyak permintaan maka akan agendakan kembali lagi ke desa itu," lanjutnya.