Mamuju (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat Imik Eko Putro optimistis serapan anggaran APBN tahun 2021 hingga Triwulan 2 atau pada akhir Juni 2021 dapat terealisasi sesuai target yang telah ditetapkan, yakni 42 persen.
"Target serapan anggaran APBN pada Triwulan 2 secara nasional, yakni 40 persen namun kami di Sulbar menetapkan target 42 persen. Kami optimistis, target itu dapat terealisasi hingga akhir Juni 2021," kata Imik Eko Putro, kepada wartawan, di Mamuju, Kamis.
Ia menjelaskan dana APBN untuk Provinsi Sulbar pada tahun ini sebesar Rp5,5 triliun.
Dana tersebut lanjutnya, untuk kementerian/lembaga vertikal yang ada di Sulbar Rp3,7 triliun sementara untuk dana transfer ke daerah, baik pemerintah provinsi maupun untuk enam kabupaten di Sulbar, Rp1,7 triliun.
Kantor Wilayah DJPb Sulbar mencatat, hingga 9 Juni 2021, serapan anggaran APBN untuk kementerian/lembaga vertikal sebesar 37,24 persen dan untuk dana transter ke daerah 24,34 persen.
"Masih ada waktu 15 hari dan saya berharap mudah-mudahan bisa digenjot. Kami optimistis, target tersebut bisa terealisasi sebab saat ini ada beberapa kegiatan yang sedang berjalan," tutur Imik Eko Putro.
Ia menyatakan, penyerapan anggaran APBN tersebut sangat penting, apalagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulbar saat ini masih terdampak pandemi COVID-19 dan pascagempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene.
Ia berharap, adanya sinergitas antara pemerintah daerah dan "stakeholder" atau para pemangku kepentingan yang ada di Sulbar untuk bersama-sama mendorong percepatan penyerapan anggaran APBN yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi di Sulbar.
"Harus ada komitmen bersama antara pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan untuk menggerakkan ekonomi di Sulbar yang terdampak COVID-19 dan gempa," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pada 2020, serapan anggaran APBN di Provinsi Sulbar berhasil melampaui target secara nasional, yakni 97,07 persen dari target nasional sebesar 90 persen.
"Kami juga optimistis, serapan anggaran hingga akhir tahun ini dapat melampaui target secara nasional, seperti yang telah dicapai tahun lalu," kata Imik Eko Putro.
"Target serapan anggaran APBN pada Triwulan 2 secara nasional, yakni 40 persen namun kami di Sulbar menetapkan target 42 persen. Kami optimistis, target itu dapat terealisasi hingga akhir Juni 2021," kata Imik Eko Putro, kepada wartawan, di Mamuju, Kamis.
Ia menjelaskan dana APBN untuk Provinsi Sulbar pada tahun ini sebesar Rp5,5 triliun.
Dana tersebut lanjutnya, untuk kementerian/lembaga vertikal yang ada di Sulbar Rp3,7 triliun sementara untuk dana transfer ke daerah, baik pemerintah provinsi maupun untuk enam kabupaten di Sulbar, Rp1,7 triliun.
Kantor Wilayah DJPb Sulbar mencatat, hingga 9 Juni 2021, serapan anggaran APBN untuk kementerian/lembaga vertikal sebesar 37,24 persen dan untuk dana transter ke daerah 24,34 persen.
"Masih ada waktu 15 hari dan saya berharap mudah-mudahan bisa digenjot. Kami optimistis, target tersebut bisa terealisasi sebab saat ini ada beberapa kegiatan yang sedang berjalan," tutur Imik Eko Putro.
Ia menyatakan, penyerapan anggaran APBN tersebut sangat penting, apalagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulbar saat ini masih terdampak pandemi COVID-19 dan pascagempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene.
Ia berharap, adanya sinergitas antara pemerintah daerah dan "stakeholder" atau para pemangku kepentingan yang ada di Sulbar untuk bersama-sama mendorong percepatan penyerapan anggaran APBN yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi di Sulbar.
"Harus ada komitmen bersama antara pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan untuk menggerakkan ekonomi di Sulbar yang terdampak COVID-19 dan gempa," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pada 2020, serapan anggaran APBN di Provinsi Sulbar berhasil melampaui target secara nasional, yakni 97,07 persen dari target nasional sebesar 90 persen.
"Kami juga optimistis, serapan anggaran hingga akhir tahun ini dapat melampaui target secara nasional, seperti yang telah dicapai tahun lalu," kata Imik Eko Putro.