Makassar (ANTARA) - Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Kota Makassar, Sulawesi Selatan telah memiliki SDM (sumber daya manusia) yang siap untuk melakukan pemeriksaan spesimen COVID-19 varian baru.

"Dari analisis kebutuhan, kita butuh peralatannya yang memang khusus mengidentifikasi virus varian baru COVID-19 dan metode pengerjaan. Kalau SDM, kita punya dan telah mumpuni untuk melakukan pemeriksaan itu," kata Kepala Laboratorium BBLK Makassar dr Yoeke Dewi Rosita di Makassar, Selasa.

Ia menyampaikan bahwa tidak semua BBLK bisa melakukan pemeriksaan spesimen COVID-19 varian baru, sebab ada standar khusus yang harus dimiliki laboratorium atau SDM yang akan terlibat.

Belum lagi, kata dr Yoeke, alat yang digunakan untuk pemeriksaan ini terbilang mahal, sehingga hanya ada tujuh laboratorium yang bisa mengidentifikasi virus corona yang telah bermutasi tersebut di Indonesia.

Saat ditanya terkait isu penunjukan BBLK Makassar oleh pusat untuk pemeriksaan varian baru COVID-19, dr Yoeke memastikan bahwa belum ada penyampaian secara resmi dari pemerintah pusat.

"Memang isunya sih begitu, tetapi sampai sekarang belum ada penyampaiannya secara resmi. Kalau kami di BBLK Makassar, siap laksanakan jika memang ada penunjukan atau instruksi dari pemerintah pusat," katanya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sulsel dr Nurul bahwa BBLK Makassar kemungkinan besar akan ditunjuk oleh pusat untuk mendeteksi virus COVID-19 varian baru di Sulawesi Selatan.

"Ada penunjukan dan itu tidak sembarangan menunjuk laboratorium, ada mekanisme serta peraturan untuk penunjukan itu, termasuk syarat-syarat lab itu harus sesuai. Kemungkinan BBLK itu yang ditunjuk," katanya.

Sebelumnya, Pemprov Sulsel telah mengirim 40 spesimen ke Balitbangkes di Jakarta untuk pemeriksaan virus corona varian baru.
"Hasilnya belum keluar, kita harap varian baru ini belum menyebar dan tidak ada di antara spesimen yang kita kirim," ujar dia.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024