Mamuju (ANTARA) - Bupati Majene Lukman meminta seluruh personel Tim Pokja COVID-19 di daerah itu mensukseskan vaksinasi massal nasional yang akan dilaksanakan pada 26 Juni 2021 sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

"Jika melihat dua kegiatan vaksinasi massal yang sudah dilaksanakan di Pasar Sentral Majene dan pendopo rumah jabatan, masih belum maksimal atau tidak mencapai target sehingga ini harus menjadi pelajaran agar vaksinasi massal nasional yang akan dilaksanakan pada 26 Juni 2021, dapat mencapai target," kata Lukman, pada rapat monitoring evaluasi Tim Pokja Vaksinasi COVID-19 Kabupaten Majene, Selasa.

Kepada para camat, kepala puskesmas, Komandan Koramil serta Babinsa di masing-masing wilayah, Bupati meminta agar dapat mencapai target yang ditetapkan, yaitu masing-masing 200 orang di Kecamatan Banggae dan Banggae Timur, sebanyak 175 orang di Kecamatan Pamboang serta masing-masing 75 peserta vaksinasi dari Kecamatan Sendana, Tammerodo Sendana Tubo, Malunda dan Kecamatan Ulumanda.

Kepala Dinas Kesehatan Majene dr Rahmat Malik mengatakan, salah satu kendala dan tantangan sulitnya mencapai target pelaksanaan vaksinasi karena vaksinasi COVID-19 berbeda dengan vaksin lainnya.

"Vaksinasi COVID-19 harus melalui beberapa tahap seperti skrining dan pengisian data di aplikasi. Sehingga, jika ditargetkan 150 pada hari itu, bisa saja realiasasinya hanya 75 orang karena dari hasil skrining ada yang tidak diloloskan dengan alasan kesehatan," jelas Rahmat Malik.

Sementara, Komandan Kodim 1401 letkol Infanteri Yudi Rombey mengatakan, pihaknya akan mengintensifkan sosialisasi dengan memasang baliho termasuk menggunakan semua media komunikasi publik sebagai upaya menangkal hoaks atau informasi bohong terkait dampak negatif vaksinasi COVID-19.

"Banyaknya hoaks tentang vaksinasi COVID-19 menyebabkan sebagian masyarakat enggan divaksin. Kami akan mengintensifkan sosialisasi agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan hoaks tersebut," ujar Yudi Rombey.

Sedangkan, Koordinator Bidang Perencanaan Tim Pokja COVID-19 Adlina Basharoe mengatakan, usulan anggaran vaksinasi yang diajukan Rp3,6 miliar tetapi yang terealisasi Rp2 miliar karena mengalami beberapa kali recofusing.

Anggaran itu kata Adlina Basharoe yang juga menjabat sebagai Kepala Bapeda Majene, untuk membiayai honorarium pelaksana kegiatan vaksin, avokasi kegiatan, monitoring tatalaksana dan pengendalian COVID-19.

"Tapi sampai saat ini masih anggaran parsial, sebab masih ada perangkat daerah yang belum selesai direcofusing, sehingga pelaksanaan operasional di puskesmas dan Dinas Kesehatan masih menggunakan anggaran masing-masing. Kami menargetkan pada akhir Juni 2021, pencairan dana kegiatan bisa dilakukan," terang Adlina Basharoe.

Pewarta : Amirullah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024