Makassar (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mendorong pembangunan kawasan industri, terutama pangan, berbasis kearifan lokal agar kelak dapat menjadi daerah yang memiliki kedaulatan pangan. 

Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Rabu, mengatakan rencana perluasan kawasan industri pangan ke sejumlah daerah seperti Kabupaten Maros, Takalar dan Bantaeng, tentu diharapkan bisa semakin mendorong pertumbuhan perekonomian daerah itu.

"Keberadaan (kawasan) industri tidak masalah, tentu kita harapkan inline dengan kearifan lokal menuju kedaulatan pangan," ujarnya usai acara Milad UMI Makassar ke-67 hari ini.

Ia menjelaskan sebagai daerah yang mengandalkan kekuatan pangan, tetap membutuhkan sistem sektor pembangunan dan investasi.

"Kita terus mendorong mereka (pelaku industri) agar terus menggerakkan perekonomian lebih cepat," katanya.

Pemprov Sulsel bersama PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) tengah menggarap ekspansi kawasan industri baru di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sebagai daerah paling potensial karena letak geografisnya yang dekat dari Makassar.

Direktur Operasional PT KIMA Muhammad Mahmud mengatakan dibutuhkan sekitar 560 hektare lahan dengan rencana kawasan yang mencakup tiga kecamatan di Kabupaten Maros, yakni Kecamatan Marusu, Maros Baru dan Kecamatan Lau'.

Kabupaten Maros sebagai kawasan industri kedua didasarkan pada kawasan KIMA yang ada sekarang tersisa 7 hektare yang siap dijual dari 388 hektare luas lahannya. Maka dari itu PT KIMA atas dorongan Pemprov Sulsel harus melakukan ekspansi.

Kepala Dinas Perindustrian Sulsel Ahmadi Akil, mengatakan Maros menjadi prioritas untuk diselesaikan baru kita bisa berpikir apakah nanti selanjutnya Barru, Takalar, maupun Bantaeng.

Menurut dia, pembangunan kawasan industri di Kabupaten Maros tidak memerlukan biaya infrastruktur yang banyak. 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024