Mamuju (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendorong Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat agar membuat skala prioritas pembangunan untuk membangkitkan ekonomi di daerah itu.

Penegasan itu disampaikan Bahlil Lahadalia pada kunjungan kerjanya di Provinsi Sulbar, Kamis.

Dalam kunjungan kerjanya itu, Bahlil membahas sejumlah isu terkini terkait strategi mendongkrak ekonomi di Sulbar.

Ia mengemukakan bahwa berdasarkan hasil diskusi bersama kepala daerah dan "stakeholder" atau para pemangku kepentingan terkait, ditemukan satu hal keinginan yaitu adanya investasi masuk ke Sulbar, demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

"Sebelumnya, sejak di bandara saya sudah banyak berdiskusi dengan Gubernur Sulbar dan beberapa kepala dinas. Dari diskusi itu saya mendengarkan apa yang menjadi keinginan dari Pemprov Sulbar," kata Bahlil Lahadalia.

Terdapat tiga program yang disampaikan oleh pemerintah daerah kepadanya, yaitu adanya kawasan industri untuk para penenun, pengelolaan sektor perkebunan dan pertanian secara luas, termasuk perikanan serta terciptanya kolaborasi pariwisata.

Ia berharap agar pemerintah daerah segera membentuk tim kerja dalam pembuatan skala prioritas yang akan menghadap ke pemerintah pusat. 

Menteri Investasi mengaku akan terjun langsung memfasilitasi tim kerja Sulbar di Jakarta nantinya.

"Saya sampaikan kepada pemerintah daerah kita akan ke Jakarta dan selesaikan dengan beberapa kementerian teknis. Saya sendiri yang akan memfasilitasi, karena secara kebetulan saya merasa bahwa Sulbar bagian dari pada kebesaran saya, Kebetulan, saya juga dari Timur jadi kita akan saling menunjang," ucap Bahlil Lahadalia.

Sementara, Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris berharap kedatangan  Menteri Investasi/Kepala BKPM di daerah itu mampu memberikan energi baru bagi  percepatan investasi di Sulbar ke depannya.

"Kami merasa bersyukur atas kunjungan pak Menteri Investasi/Kepala BKPM di Sulbar yang dapat menjadi maskot baru dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di daerah," ujar Muhammad Idris.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024