Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, melalui implementasi program kerja Skill Development Centre (SDC) mendukung penuh program prioritas wali kota dalam implementasi 10.000 skill training secara gratis guna mendorong 100.000 peluang usaha dan bisnis ditengah lesunya perekonomian di masa pandemi COVID-19.
"Tentunya dengan peluang kerja sama ini, akan sangat membantu para pekerja disaat perusahaan mengurangi jumlah pekerjanya, PHK hingga di rumahkan akibat dampak COVID-19," papar Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi saat membuka pelatihan di Makassar, Selasa.
Hal itu merujuk data perekonomian dari Badan Pusat Statistik Kota Makassar tahun 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Makassar sebesar 15,92 persen.
Sehingga kebijakan SDC ini diyakini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan. SDC sebuah forum komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi yang melibatkan empat unsur ABCG sebagai pelaku utama.
Unsur tersebut yakni Akademik atau lembaga diklat (SMK,BLK, LPK, Politeknik dan Universitas), unsur Business atau dunia usaha dan industri, unsur Community (masyarakat, Asosiasi) dan unsur Government atau pemerintah daerah.
SDC Kota Makassar sejak dibentuk akhir 2018 telah melaksanakan pelatihan kompetensi sebanyak 2.600 peserta dengan skema retail yang bekerja sama dengan BNSP dan Kementerian terkait. Setelah hadirnya SDC di Kota Makassar tahun 2018-2019, pengangguran diklaim berkurang 12.801 orang.
Sejalan dengan TPT yang menurun dengan presentase sebesar 0,37 persen, sebelumnya sebesar 12,14 persen dari 10,39 pada Agustus 2019. Begitupun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus 2019 sebesar 62,90 persen.
SDC Kota Makassar berkolaborasi dengan Balai Latihan Kerja Makassar telah melaksanakan Pelatihan Sertifikasi Kompetensi diikuti peserta sebanyak 254 orang dengan 12 program pelatihan.
Fatma mengatakan, kolaborasi pemerintah, dunia usaha dan dunia industri bersama Lembaga Diklat untuk bekerja cepat dalam menurunkan jumlah pengangguran di Kota Makassar adalah bagian dari sinergitas menekan angka non kerja.
"Tentunya dengan peluang kerja sama ini, akan sangat membantu para pekerja disaat perusahaan mengurangi jumlah pekerjanya, PHK hingga di rumahkan akibat dampak COVID-19," papar Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi saat membuka pelatihan di Makassar, Selasa.
Hal itu merujuk data perekonomian dari Badan Pusat Statistik Kota Makassar tahun 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Makassar sebesar 15,92 persen.
Sehingga kebijakan SDC ini diyakini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan. SDC sebuah forum komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi yang melibatkan empat unsur ABCG sebagai pelaku utama.
Unsur tersebut yakni Akademik atau lembaga diklat (SMK,BLK, LPK, Politeknik dan Universitas), unsur Business atau dunia usaha dan industri, unsur Community (masyarakat, Asosiasi) dan unsur Government atau pemerintah daerah.
SDC Kota Makassar sejak dibentuk akhir 2018 telah melaksanakan pelatihan kompetensi sebanyak 2.600 peserta dengan skema retail yang bekerja sama dengan BNSP dan Kementerian terkait. Setelah hadirnya SDC di Kota Makassar tahun 2018-2019, pengangguran diklaim berkurang 12.801 orang.
Sejalan dengan TPT yang menurun dengan presentase sebesar 0,37 persen, sebelumnya sebesar 12,14 persen dari 10,39 pada Agustus 2019. Begitupun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus 2019 sebesar 62,90 persen.
SDC Kota Makassar berkolaborasi dengan Balai Latihan Kerja Makassar telah melaksanakan Pelatihan Sertifikasi Kompetensi diikuti peserta sebanyak 254 orang dengan 12 program pelatihan.
Fatma mengatakan, kolaborasi pemerintah, dunia usaha dan dunia industri bersama Lembaga Diklat untuk bekerja cepat dalam menurunkan jumlah pengangguran di Kota Makassar adalah bagian dari sinergitas menekan angka non kerja.