Makassar (ANTARA News) - Polres Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, menyelidiki kasus kematian Kartini Indar Hajrah (29) guru SD Bonerate di Kecamatan Passimarannu, dengan kondisi luka tembak di kening.

Hal itu dikatakan Kapolres Kabupaten Kepulauan Selayar AKBP Setiadi, Senin kepada keluarga korban.

Kapolres Kepulauan Selayar juga bersama keluarga korban berada di RS Bhayangkara ketika jenazah Kartini dibawa ke ruang otopsi pada Minggu (9/5) malam.

Kartini yang merupakan istri dari Briptu Dedi Arizandi diketahui tewas tertembak di keningnya di kompleks perumahan SD Bonerate, Kecamatan Passimarannu, Jumat (6/5) siang dan saat ini jenazah korban tengah diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Aparat kepolisian saat ini tengah menelusuri kasus kematian guru SD Bonerate ini dengan menghimpun data-data dan meminta keterangan dari beberapa rekan, tetangga dan keluarga korban.

Menurut pengakuan keluarga korban, Subair Nasir saat dimintai keterangannya di Makassar, Senin, sebelum peristiwa naas itu terjadi, korban sempat menghubungi ibunya Andi Nawar dan bercerita tentang keinginannya untuk tugas keluar dari tempatnya bertugas sekarang.

"Dia (korban) sempat mengatakan ingin melepas kerinduan dengan ibunya dan merasa tidak betah tinggal di tempatnya yang sekarang. Tetapi kami tidak terlalu tahu alasan Tini apa ingin meninggalkan tempat tugasnya," ucap dia.

Saudara laki-laki korban ini menilai, keinginan Kartini mengajar di lokasi yang lebih jauh lagi dianggap tidak terlalu beralasan karena tempat mengajar korban yang sekarang jaraknya cukup jauh sebab korban harus menempuh jarak sekitar 16 - 18 jam dari ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar.

Dalam pembicaraan itu, lanjut dia, korban juga bercerita kalau suaminya yang bertugas di Polsek Passimarannu jarang pulang, bahkan saat korban menghubungi ibunya yang tinggal di daratan ibukota Kabupaten, suaminya sedang tidak ada di rumah.

Berdasarkan keterangan tetangga korban, ucap Subair setengah jam sebelum kejadian, tetangganya sempat melihat korban ke kantor Polsek Passimarannu untuk mencari suaminya.

Kemudian korban kembali lagi ke rumahnya yang tidak beberapa lama terlihat suami korban kembali ke rumah dan tiba-tiba terdengar suara tembakan.

"Setelah itu, tetangganya melihat Dedi (suami korban) keluar rumah minta tolong sambil menggendong isterinya. Dia bilang ke tetangganya kalau isterinya tewas bunuh diri," ujar dia.  
(T.KR-HK/M019)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024