Sungguminasa, Sulsel (ANTARA News) - Warga di Dusun Biring Romang, Desa Panaikang, Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan lokasi pembangunan industri Kakao Gowa merasa kecewa dengan tidak beroperasinya industri tersebut hingga kini.

Kepala Dusun Biring Romang, Zainuddin, di Sungguminasa, Rabu, mengatakan, sejak proses pembangunan pabrik pengolahan kakao, masyarakat sudah meminta agar bisa dipekerjakan di pabrik tersebut.

"Pihak pengelola pabrik juga berkomitmen memberikan kesempatan kepada warga di daerah ini untuk bisa bekerja di pabrik, meskipun hanya menjadi pekerja kasar," imbuhnya.

Akan tetapi, janji tersebut tidak kunjung dipenuhi, mengingat industri pengolahan kakao ini tidak juga beroperasi dan masyarakat hanya bisa menunggu industri bisa dimanfaatkan.

Ia mengatakan, hingga saat ini hanya terdapat dua orang warga Dusun Biring Romang yang bekerja di pabrik tersebut, namun hanya menjadi penjaga saja selama pabrik tidak beroperasi.

"Sebelum beroperasi, pihak pengelola awalnya mencari karyawan dari daerah setempat yang memiliki ijazah. Namun karena sebagian besar warga tidak memiliki ijazah, akhirnya pengelola bersedia untuk mempekerjakan warga sebagai pekerja kasar," ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan industri pengolahan kakao ini sudah memberikan harapan yang sangat besar kepada masyarakat sebagai salah satu lapangan pekerjaan.

Akan tetapi, kata dia, dengan kondisi saat ini, warga merasa kecewa dan terpaksa harus menunggu hingga pabrik kembali beroperasi meskipun tanpa adanya kejelasan.

Salah seorang warga, Dg Ona, juga menuturkan rasa kecewanya karena akhirnya tidak bisa bekerja di pabrik tersebut.

"Tidak menjadi masalah kalau memang harus bekerja sebagai pekerja kasar di pabrik tersebut, mengingat saya memang tidak memiliki ijazah seperti yang dikehendaki oleh pengelola pabrik," akunya.

Ia akhirnya terpaksa mengurungkan niatnya untuk bekerja di pabrik tersebut karena sejak setahun didirikan, pabrik tidak lagi dimanfaatkan. (T.KR-AAT/M027) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024