Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan mengerahkan petugas untuk menyemprotkan disinfektan ke seluruh bagian gedung Balai Kota Makassar, yang untuk sementara ditutup setelah lebih dari 20 pegawainya terserang COVID-19.

"Penyemprotan disinfektan di setiap sudut ruangan untuk membantu dalam mengatasi kemungkinan adanya droplet (percikan cairan saluran nafas) dari pegawai yang positif COVID-19 menempel di kantor balai kota," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Makassar Zainal Ibrahim di Makassar, Minggu.

Menurut dia, penyemprotan disinfektan di gedung Balai Kota Makassar membutuhkan waktu lebih dari satu hari.

"Tidak bisa kita tuntaskan dalam sehari karena kantor balai kota itu luas dan gedungnya juga tinggi, ada 12 lantai. Mobilitas dari 24 pegawai yang positif itu juga tinggi, sehingga semuanya kita semprot tanpa terkecuali," katanya.

Penyemprotan disinfektan di gedung Balai Kota Makassar dikoordinir oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Makassar, Mohammad Khadafy.

   

Selain di kantor balai kota, penyemprotan disinfektan dilakukan di gedung DPRD, Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Kantor Dinas Sosial, serta Kantor Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar.

"Ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi BPBD Kota Makassar sebagai bagian dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19," kata Zainal Ibrahim.

Dia mengimbau seluruh warga Makassar senantiasa disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona serta mengajak warga mendatangi tempat-tempat pelayanan vaksinasi untuk menjalani vaksinasi COVID-19.

"Ayo kita mendatangi tempat layanan vaksinasi yang ada di Kota Makassar untuk divaksin," katanya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024