Makassar (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Sulawesi Selatan mencatat pasien meninggal dunia akibat COVID-19 di Sulawesi Selatan bertambah sebanyak 17 orang.

Angka tersebut menjadi yang terbanyak kasus harian pasien meninggal dunia dalam sepekan terakhir di Sulawesi Selatan. Sebelumnya jumlah korban meninggal akibat COVID-19 tercatat 11 orang. Sehingga total pasien meninggal akibat virus corona di Sulsel tercatat sebanyak 1.094 orang.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Husny Thamrin yang juga tergabung dalam Satgas COVID-19 Sulsel, di Makassar, Senin, menyebutkan pada Minggu (18/7) terjadi penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 434 orang. Jumlah kasus pada Senin (19/7) masih dalam proses pencatatan.

"Ini dari 1.367 spesimen yang diperiksa dan penyumbang pasien COVID-19 tertinggi tentu dari Makassar sebanyak 220 orang," katanya.

Namun Husny juga menyampaikan bahwa angka kesembuhan COVID-19 Sulsel terbilang meningkat dibanding hari-hari sebelumnya, yakni 349 orang. Sehingga angka positif reaktif (Rt) Sulsel menurun dari 1, 22 menjadi 1,19.

Menurut dia, Pemprov Sulsel terus berupaya menekan laju kasus COVID-19 melalui penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) serta menggenjot pelaksanaan vaksinasi.

Pelaksanaan PPKM menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah ditanggapi dengan surat edaran terakit pelaksanaan Shalat Idul Adha hingga pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.

Pada upaya menggenjot vaksinasi, Pemprov Sulsel baru saja merilis Program Sulsel Kebut Vaksinasi dan Telemedicine 'Hallo Dokter' yang digelar secara Hybrid di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Makassar, Senin 19 Juli 2021.

Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan jika program Kebut Vaksinasi dilakukan untuk mengejar target vaksinasi di Sulsel dalam menghadirkan Herd Immunity (Kekebalan Kelompok).

"Apa yang kita sekarang monitor adalah mengejarnya target-target vaksinasi yang telah didrop ke kabupaten/kota dan juga provinsi, kemudian kita akan monitoring kontrol setiap harinya dan provinsi juga akan turun langsung membuat tempat-tempat vaksinasi secara permanen," katanya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024