Makassar (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia berharap agar PB Forki tidak asal mematok target jika akhirnya tidak bisa tercapai pada setiap kejuaraan internasional.

Menurut Kabid Pembinaan Prestasi KONI, Hari Setiono, di Makassar, Sabtu, mengatakan, jika mematok target yang tinggi namun gagal terwujud, tentu secara tidak langsung bisa memberikan efek kurang baik kepada cabang olahraga itu sendiri.

"Persoalan target seharusnya difikirkan lebih matang agar tidak salah langkah. Artinya jika berandai-andai meraih sesuatu yang tinggi namun kenyataannya berkata lain. Makanya kita sebaiknya mematok target yang memang lebih realistis saja," jelasnya.

Mantan Kabid Pembinaan Prestasi KONI Jatim itu mengatakan, target yang dipatok di beberapa pelaksanaan kejuaraan internasional, khususnya SEA Games yang lalu ternyata selalu gagal tercapai.

Menurut dia, pada SEA Games 2005 di Manilai yang lalu, Indonesia saat itu mematok target 69 medali emas, namun yang berhasil diraih hanya 50 medali. Kondisi serupa juga terjadi pada SEA Games 2007 di Thailand dan SEA Games 2009 di Laos yang juga gagal memenuhi target semula.

"Pada seminar seperti ini kita berupaya menghitung berapa medali yang bisa diwujudkan dan bagaimana dengan potensi lawan yang akan kita hadapi nanti. Saya kira itu yang paling penting dilakukan saat ini," katanya.

Mengenai kontribusi cabang olahraga karate dalam setiap kejuaraan dunia seperti SEA Games sendiri diakui cukup baik. Kondisi itupun diharapkan bisa tetap dipertahankan sehingga membuat prestasi Indonesia bisa lebih baik lagi.

Prestasi cabang olahraga yang cukup baik tentu tak lepas dari pembinaan dari setiap perguruan, termasuk Wadokai yang selalu konsisten dalam menggelar kejuaraan nasional.

"Namun, kita tetap meminta agar setiap cabang olahraga, termasuk karate bisa bersikap realistis terhadap target yang diusung," ujarnya. (T.KR-MH/F003)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025