Makassar (ANTARA) - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menambah lagi tempat tidur di ICU untuk mengatasi lonjakan jumlah pasien COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, RSKD Dadi hanya menyiapkan 8 tempat tidur ICU, kemudian harus ditambah menjadi 20 tempat tidur karena keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) ICU telah melampaui 80 persen.

"Ini untuk mengantisipasi yang standarnya bukan intermediate, tetapi mirip ICU," kata Direktur RSKD Dadi Makassar dr Amran Bausat di Makassar, Senin.

Kata dia, dalam konversi menjadi tempat tidur ICU, harus mengantisipasi penambahan alat. Kondisinya, di RS Sulsel dapat ditangani dan dipenuhi.

Dokter Amran menyebut RSKD Dadi masih memiliki ketersediaan alat. Seperti 13 cadangan ventilator, oxygen central, dan ruangan yang dapat dialihfungsikan.

"Kami ada gedung baru luas terbuka, oksigennya lengkap dengan oxygen central, tinggal kita masukkan ventilator, kemudian kita jadikan ICU. Sehingga, tempat tidur yang ada tinggal dikonversi," jelasnya.

Ia menyebu skenario lain yang dapat dilakukan yakni seluruh tempat tidur rumah sakit milik pemerintah provinsi dapat dikonversi untuk penanganan COVID-19.

Pasien umum dapat dialihkan ke rumah sakit yang tidak melayani pasien COVID-19. Apalagi pada perkembangannya, penggunaan TT ICU Dadi telah mencapai 14 TT atau 70 persen.

"Makanya bahkan kalau perlu, seluruh tempat tidur rumah sakit akan dikonversikan untuk penanganan COVID-19," ujar dia.

RSKD Dadi memiliki total kapasitas tempat tidur sebanyak 230 unit dan 210 unit di antaranya digunakan khusus untuk tempat tidur isolasi. Sementara BOR atau tingkat keterisian tempat tidur isolasi yakni 104 tempat tidur atau 49,5 persen.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024