Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengapresiasi Pemerintah Kota Makassar yang memanfaatkan KM Umsini sebagai tempat isolasi mandiri bagi warganya dan berharap bupati lainnya juga melakukan hal yang sama menyiapkan tempat isolasi bagi warga suspek COVID-19 bergejala ringan.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Rabu, mengatakan, peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Sulsel juga semakin tinggi, begitu juga yang suspek bergejala ringan dan membutuhkan tempat isolasi.
"Saya apresiasi wali kota Makassar yang berinisiatif melakukan koordinasi bersama bupati Gowa, membahas perpanjangan PPKM karena level PPKM antara keduanya punya tingkat level yang berbeda," ujarnya saat rapat koordinasi secara virtual dengan para kepala daerah lainnya.
Ia mengatakan, penanganan COVID-19 di Sulsel harus dilakukan secara bersama dan terpadu demi mengendalikan laju penularannya yang secara angka statistik harian mengalami peningkatan.
Sudirman Sulaiman berharap para kepala daerah lainnya di Sulsel bisa membuat inisiatif dan terobosan dalam menyiapkan tempat isolasi bagi warganya yang memiliki gejala ringan tanpa harus dilakukan di rumahnya berbaur dengan anggota keluarganya yang lain.
Ia mencontohkan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang telah memanfaatkan KM Umsini sebagai tempat isolasi apung terpadu dengan melakukan kerja sama pihak PT Pelni dan Kementerian Perhubungan.
"Kita berharap pemerintah kabupaten mengikuti langkah-langkah seperti yang diambil pemerintah kota Makassar dengan menyediakan tempat isolasi bagi warganya yang terpapar COVID-19, namun tetap mengacu pada manajemen tata kelola isolasi yang dibuat terintegrasi dengan rumah sakit," katanya.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan pengalaman kota Makassar menangani COVID-19 dengan menggunakan konsep 3T (Tracking/pelacakan, testing/pengujian, dan treatment/perawatan).
"Perjuangan kita adalah memisahkan orang yang sakit dengan orang sehat dengan 3T. Kami juga telah menyempurnakan tim detector kita yang akan turun bersama TNI Polri ke rumah-rumah warga melakukan 3T," terangnya.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Rabu, mengatakan, peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Sulsel juga semakin tinggi, begitu juga yang suspek bergejala ringan dan membutuhkan tempat isolasi.
"Saya apresiasi wali kota Makassar yang berinisiatif melakukan koordinasi bersama bupati Gowa, membahas perpanjangan PPKM karena level PPKM antara keduanya punya tingkat level yang berbeda," ujarnya saat rapat koordinasi secara virtual dengan para kepala daerah lainnya.
Ia mengatakan, penanganan COVID-19 di Sulsel harus dilakukan secara bersama dan terpadu demi mengendalikan laju penularannya yang secara angka statistik harian mengalami peningkatan.
Sudirman Sulaiman berharap para kepala daerah lainnya di Sulsel bisa membuat inisiatif dan terobosan dalam menyiapkan tempat isolasi bagi warganya yang memiliki gejala ringan tanpa harus dilakukan di rumahnya berbaur dengan anggota keluarganya yang lain.
Ia mencontohkan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang telah memanfaatkan KM Umsini sebagai tempat isolasi apung terpadu dengan melakukan kerja sama pihak PT Pelni dan Kementerian Perhubungan.
"Kita berharap pemerintah kabupaten mengikuti langkah-langkah seperti yang diambil pemerintah kota Makassar dengan menyediakan tempat isolasi bagi warganya yang terpapar COVID-19, namun tetap mengacu pada manajemen tata kelola isolasi yang dibuat terintegrasi dengan rumah sakit," katanya.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan pengalaman kota Makassar menangani COVID-19 dengan menggunakan konsep 3T (Tracking/pelacakan, testing/pengujian, dan treatment/perawatan).
"Perjuangan kita adalah memisahkan orang yang sakit dengan orang sehat dengan 3T. Kami juga telah menyempurnakan tim detector kita yang akan turun bersama TNI Polri ke rumah-rumah warga melakukan 3T," terangnya.