Jakarta (ANTARA) - Damian Warner dari Kanada memimpin dari awal hingga akhir perlombaan untuk memenangi emas dasalomba (decathlon) putra di Olimpiade Tokyo pada Kamis dengan mencetak rekor skor Olimpiade baru 9.018 poin.
Atlet asal Prancis Mayer meraih perak Olimpiade keduanya secara berturut-turut dengan 8.726 poin dan wakil Australia berusia 21 tahun Ash Moloney meraih medali perunggu dengan 8.649 poin.
"Itu gila," kata Warner yang emosional, masih terlihat relatif segar setelah berkompetisi dalam kondisi panas dan lembab selama dua hari, seperti dikutip Reuters.
"Ketika saya di kelas enam, saya menulis dalam sebuah proyek sekolah bahwa saya akan berada di Olimpiade suatu hari, dan siapa yang tahu bahwa saya akan menjadi peraih medali emas Olimpiade.
Warner datang di Tokyo sebagai decathlete terbaik di dunia pada 2021 setelah ia mencetak 8.995 poin pada kejuaraan Mei lalu - total tertinggi kelima dalam sejarah.
Dia finis di lima besar pada enam kejuaraan global outdoor terakhir, meraih perunggu Olimpiade 2016 serta perak kejuaraan dunia 2015 dan perunggu kejuaraan dunia 2013 dan 2019.
“Di Rio 2016, ketika saya finis ketiga, saat saya senang naik podium, saya juga kecewa tidak menjadi yang teratas,” katanya.
"Jadi saya menggunakan pengalaman dari 2016 untuk meraih hasil terbaik selama dua hari terakhir."
Atlet berusia 31 tahun itu tidak bisa mengharapkan awal yang lebih baik untuk laga di Tokyo yang mencakup 10 disiplin nomor lomba yang berlangsung selama dua hari untuk menentukan atlet terbaik secara keseluruhan di Olimpiade.
Damian Warner memulai pertandingan dengan mencatat rekor dunianya sendiri di nomor 100m dan memperbaiki rekor Olimpiade dalam lompat jauh pada Rabu.
Pada Kamis ia mencetak rekor Olimpiade 13,46 detik pada lari gawang 110 meter, lempar lembing 63,44 meter - mendekati rekor terbaiknya 64,67 meter - dan lari 1.500m dalam waktu 4:31:08 untuk menjadi orang keempat yang mencetak 9.000 poin setelah Kevin Mayer, Ashton Eaton dan Roman Sebrle.
Atlet asal Prancis Mayer meraih perak Olimpiade keduanya secara berturut-turut dengan 8.726 poin dan wakil Australia berusia 21 tahun Ash Moloney meraih medali perunggu dengan 8.649 poin.
"Itu gila," kata Warner yang emosional, masih terlihat relatif segar setelah berkompetisi dalam kondisi panas dan lembab selama dua hari, seperti dikutip Reuters.
"Ketika saya di kelas enam, saya menulis dalam sebuah proyek sekolah bahwa saya akan berada di Olimpiade suatu hari, dan siapa yang tahu bahwa saya akan menjadi peraih medali emas Olimpiade.
Warner datang di Tokyo sebagai decathlete terbaik di dunia pada 2021 setelah ia mencetak 8.995 poin pada kejuaraan Mei lalu - total tertinggi kelima dalam sejarah.
Dia finis di lima besar pada enam kejuaraan global outdoor terakhir, meraih perunggu Olimpiade 2016 serta perak kejuaraan dunia 2015 dan perunggu kejuaraan dunia 2013 dan 2019.
“Di Rio 2016, ketika saya finis ketiga, saat saya senang naik podium, saya juga kecewa tidak menjadi yang teratas,” katanya.
"Jadi saya menggunakan pengalaman dari 2016 untuk meraih hasil terbaik selama dua hari terakhir."
Atlet berusia 31 tahun itu tidak bisa mengharapkan awal yang lebih baik untuk laga di Tokyo yang mencakup 10 disiplin nomor lomba yang berlangsung selama dua hari untuk menentukan atlet terbaik secara keseluruhan di Olimpiade.
Damian Warner memulai pertandingan dengan mencatat rekor dunianya sendiri di nomor 100m dan memperbaiki rekor Olimpiade dalam lompat jauh pada Rabu.
Pada Kamis ia mencetak rekor Olimpiade 13,46 detik pada lari gawang 110 meter, lempar lembing 63,44 meter - mendekati rekor terbaiknya 64,67 meter - dan lari 1.500m dalam waktu 4:31:08 untuk menjadi orang keempat yang mencetak 9.000 poin setelah Kevin Mayer, Ashton Eaton dan Roman Sebrle.