Makassar (ANTARA) - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Sulawesi Selatan pada triwulan II-2021 berdasarkan harga dasar berlaku mencapai Rp136,21 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp85,89 triliun.

"Untuk PDRB Sulsel berdasarkan harga konstan di tahun 2010 mencapai Rp85,89 triliun. Sedangkan yang Rp136,21 triliun itu berdasarkan harga berlaku," ujar Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar, Sabtu.

Ia mengatakan, PDRB Sulsel triwulan II yang diukur berdasarkan harga berlaku ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan I-2021 yang mencapai Rp125,11 triliun. Begitu juga jika menggunakan harga konstan sebesar Rp79,95 triliun.

Suntono menilai kinerja ekonomi Sulsel hingga pertengahan 2021 mulai membaik dari goncangan ekonomi global dikarenakan adanya pandemi COVID-19.

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi triwulan II ini jika dilihat secara tahunan atau year on year (yoy) atau triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 tumbuh 7,66 persen.

Ekonomi Sulawesi Selatan triwulan II-2021 terhadap triwulan sebelumnya juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,44 persen (quarter to quarter/q-to-q).

Pertumbuhan tertinggi itu terjadi pada kategori transportasi dan pergudangan sebesar 73,95 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang mengalami pertumbuhan sebesar 17,68 persen.

Sementara kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan kontraksi hanya pertambangan dan penggalian sebesar -5,82 persen.

Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan triwulan II-2021, pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 1,33 persen.

Kemudian diikuti perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,08 persen; Konstruksi sebesar 0,92 persen; Jasa Pendidikan sebesar 0,75 persen.

Pertumbuhan ekonomi Sulsel yang positif di masa pandemi, tidak banyak mengubah struktur PDRB Sulawesi Selatan menurut lapangan usaha pada triwulan II-2021.

Ekonomi Sulawesi Selatan masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,89 persen; diikuti oleh perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,66 persen; konstruksi sebesar 13,34 persen dan industri pengolahan sebesar 11,80 persen.

"Untuk peran (share) ekonomi 34 provinsi terhadap nasional pada triwulan II-2021 sebesar 3,25 persen," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024