Makassar (ANTARA News) - Aksi unjuk rasa di depan kantor PDAM kota Makassar terkait kenaikan tarif air diwarnai keributan dan saling kejar, Selasa.

Keributan terjadi ketika mahasiswa yang tergabung dalam Hipermata Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Takalar (Hipermata) yang baru tiba dan hendak berorasi disambut secara tidak bersahabat sejumlah pegawai dan pengamanan PDAM Makassar.

Aksi kejar-kejaran massa pengunjuk rasa dan pegawai PDAM tidak dapat terhindarkan hingga keluar ke Jalan Ratulangi yang menyebabkan tiga mahasiswa terkena pukulan dari Satpam PDAM.

Koordinator aksi Hipermata, Amir saat ditemui disela-sela kejadian menyesalkan aksi pemukulan itu dan mengancam akan menurunkan massa yang lebih besar lagi.

"Kalau memang aspirasi dihadapi dengan cara ini dan kami akan mendatangkan massa lebih besar lagi," kata dia.

Dia mengaku, pihaknya akan melaporkan kasus kekerasan yang dilakukan pegawai dan Satpam PDAM ini ke polisi untuk di proses lebih jauh.

Kedatangan massa dari Hipermata untuk menyampaikan aspirasi mereka dihadapan Dirut PDAM mengenai kenaikan tarif yang dinilai secara mendadak tanpa adanya sosialisasi ke masyarakat.

Mereka juga mendesak PDAM Makassar menganulir kebijakan perubahan status meteran di lingkungan rumah atau asrama mahasiswa maupun pelajar yang dianggap tidak sesuai dengan status objeknya. (T.KR-HK/S016)

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024