Mamuju (ANTARA News) - Raja Kabupaten Badung Provinsi Bali diundang untuk menghadiri upacara adat peringatan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang ke-471.
Baligau raja Mamuju, atau penasehat raja Mamuju, Ince Rahman Thahir, di Mamuju, Kamis, mengatakan, Kerajaan Mamuju mengundang Raja Bali untuk menghadiri peringatan HUT Mamuju ke-471, karena kerajaan Mamuju dan Kerajaan Bali memiliki hubungan emosional.
Ia mengatakan, Kerajaan Bali dan Mamuju memiliki hubungan emosional karena terdapat pertalian darah, yakni Putra Raja Mamuju menikah dengan Putri Raja Badung Bali sehingga lahir Raja Mamuju.
"Selain mengundang raja Bali Kerajaan Mamuju juga mengundang raja Gowa dan Raja Bone, karena kedua raja di daerah itu juga memiliki ikatan emosional dengan raja Mamuju," katanya.
Sementara itu Sekertaris Daerah Mamuju, Habsy Wahid mengatakan, peringatan HUT Kabupaten Mamuju yang jatuh pada 14 Juli 2009 tersebut akan diperingati dengan berbagai kegiatan.
Diantaranya adalah kegiatan ritual melalui kegiatan "Sitammuju" atau seminar mengenai arah pembangunan di Mamuju, yang akan dikuti sejumlah tokoh adat, tokoh agama dan sejumlah pejabat pemerintahan di Mamuju yang dipandu Bupati Mamuju Suhardi Duka MM.
Kegiatan ritual lainnya juga akan diisi dengan budaya "Massossor Manurung" atau memandikan pusaka dalam bentuk keris warisan leluhur tanah Mamuju atau yang disebut tanah "Manakarra" kegiatan ini akan digelar di rumah adat Mamuju.
Kemudian juga dilaksanakan kegiatan sidang paripurna yang di gelar DPRD Mamuju sebagai puncak acara kegiatan HUT tersebut.
Selain itu dimeriahkan dengan kegiatan pentas budaya Mamuju, pentas seni tradisional Mamuju, lomba perahu tradisional, selain itu juga dimeriahkan acara kunjungan ke pulau Karampuang.
Baligau raja Mamuju, atau penasehat raja Mamuju, Ince Rahman Thahir, di Mamuju, Kamis, mengatakan, Kerajaan Mamuju mengundang Raja Bali untuk menghadiri peringatan HUT Mamuju ke-471, karena kerajaan Mamuju dan Kerajaan Bali memiliki hubungan emosional.
Ia mengatakan, Kerajaan Bali dan Mamuju memiliki hubungan emosional karena terdapat pertalian darah, yakni Putra Raja Mamuju menikah dengan Putri Raja Badung Bali sehingga lahir Raja Mamuju.
"Selain mengundang raja Bali Kerajaan Mamuju juga mengundang raja Gowa dan Raja Bone, karena kedua raja di daerah itu juga memiliki ikatan emosional dengan raja Mamuju," katanya.
Sementara itu Sekertaris Daerah Mamuju, Habsy Wahid mengatakan, peringatan HUT Kabupaten Mamuju yang jatuh pada 14 Juli 2009 tersebut akan diperingati dengan berbagai kegiatan.
Diantaranya adalah kegiatan ritual melalui kegiatan "Sitammuju" atau seminar mengenai arah pembangunan di Mamuju, yang akan dikuti sejumlah tokoh adat, tokoh agama dan sejumlah pejabat pemerintahan di Mamuju yang dipandu Bupati Mamuju Suhardi Duka MM.
Kegiatan ritual lainnya juga akan diisi dengan budaya "Massossor Manurung" atau memandikan pusaka dalam bentuk keris warisan leluhur tanah Mamuju atau yang disebut tanah "Manakarra" kegiatan ini akan digelar di rumah adat Mamuju.
Kemudian juga dilaksanakan kegiatan sidang paripurna yang di gelar DPRD Mamuju sebagai puncak acara kegiatan HUT tersebut.
Selain itu dimeriahkan dengan kegiatan pentas budaya Mamuju, pentas seni tradisional Mamuju, lomba perahu tradisional, selain itu juga dimeriahkan acara kunjungan ke pulau Karampuang.
"Acara HUT Mamuju akan diperingati bersamaan dengan acara kemilau sulawesi yang merupakan kegiatan ajang promosi aset wisata di enam provinsi di Sulawesi diantaranya Provinsi Sulbar, Sulsel, Sulteng, Gorontalo, Sultra, dan Sulut, sehingga peringatan HUT Mamuju akan semakin meriah" katanya. (T.KR-MFH/D009)