Gowa (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan mendatangkan 200 ekor sapi perah di Kabupaten Gowa pada November 2021.

"Ini merupakan percepatan pelaksanaan kegiatan pengembangan sapi perah yang merupakan program Kementan di Kabupaten Gowa," ujar Direktur Pakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Agus Sunanto di Gowa, Jumat (10/9).

Ia mengatakan sapi perah sebanyak 200 ekor itu akan dikembangkan untuk kemaslahatan masyarakat setempat pada masa mendatang.

"Kami harap sapi perahnya bisa segera sampai di Kabupaten Gowa. Sementara untuk hijauannya atau untuk pakannya harapannya minggu depan sudah mulai tanam karena bibitnya sudah siap," katanya.

Agus Sunanto menyatakan dari hasil peninjauan di dua desa di Kecamatan Tombolopao, lahan untuk kandang dan hijauan pakan sudah siap.

Oleh karena itu, dirinya berharap hal-hal yang belum selesai bisa segera diselesaikan.

"Kalau hasil peninjauan lokasi kadang sudah oke, kemudian lokasi hijauan juga sudah oke, tidak masalah dan mudah-mudahan minggu depan sudah mulai dikerjakan terkait dengan yang hijauan, kandang, dan lain sebagainya sudah diselesaikan," katanya.

Dia juga berharap, program ini bisa berjalan dan berkembang dengan baik di Kabupaten Gowa, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat dari segi pekerjaan dan penghasilan.

Kepala Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden Sintong HMT Hutasoit menyebutkan bahwa sapi yang akan didatangkan jenis Friesian Holstein (FH) dari Australia.

Sapi jenis FH ini, katanya, bisa menghasilkan susu 20 hingga 25 liter per hari.

"Tahun ini kita harapkan ternak, kandang dan lahannya bisa dilaksanakan sehingga 2022 nanti APBD bisa membantu pengembangan selanjutnya, sehingga kita harapkan Kabupaten Gowa ini bisa menjadi sumber sapi perah dan susu," ujarnya.

Agar program ini bisa berjalan dengan baik, katanya, para peternak nantinya akan mengikuti pelatihan pengolahan sapi perah, mulai dari pemeliharaan, pemberian pakan, pengelolaan susu, hingga pengembangbiakan di BBPTUHPT Baturraden.

Dia mengatakan beternak sapi perah berbeda dengan sapi potong sehingga dibutuhkan pengetahuan tambahan untuk menghasilkan susu yang berkualitas.

Dirinya berharap, program ini berjalan dengan optimal sehingga akan menambah kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gowa.

Dia optimistis program ini akan berdampak bagi pendapatan masyarakat dan bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Gowa.

"Harapannya bukan hanya di pemda, tapi nanti bisa dikembangkan di masyarakat sekitar di Kabupaten Gowa ini, khususnya di daerah Malino yang agroklimat yang sangat baik untuk pertumbuhan sapi FH ini. Jadi harapannya nanti masyarakat di sini bukan hanya mengenal sapi potong tapi sapi perah juga tujuannya dapat mendukung pariwisata di sini juga," terangnya.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gowa Kamsina yang mendampingi jajaran Ditjen PKH dan BBPTUHPT Baturraden Kementan RI, juga berharap program ini bisa berjalan dengan baik dan masyarakat setempat semakin sejahtera di masa yang akan datang.

"Kita berharap ini cepat bisa terealisasi dan masyarakat bisa menikmati program ini. Dan saya kira ini akan bermanfaat bagi masyarakat dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat," harapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024