Makassar (ANTARA News) - Ratusan pegawai kantor PLN Cabang Makassar melakukan mogok kerja sebagai protes atas kebijakan mutasi seluruh pegawai yang dikeluarkan oleh pejabat General Manajer PT PLN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar).

Mereka berkumpul di halaman kantornya di Jalan Ratulangi, Makassar, dan menolak bertemu GM Ahmad Siang. Para pegawai bahkan meneriaki atasannya itu saat hendak meninggalkan PLN Makassar, usai bertemu dengan pihak serikat pekerja, Selasa.

Menurut Ketua Serikat Pekerja PLN Makassar, Muhammad Nasir yang berorasi di depan rekan- rekannya, para pegawai PLN Makassar menolak dimutasi karena kebijakan itu dinilai tidak mengacu pada Keputusan Direktur (Kepdir) PT PLN Persero No. 288.K/DIR/2011 tentang Organisasi PLN Makassar dan PLN Sulselrabar.

Para pegawai juga meminta Direksi PLN mengevaluasi kepemimpinan Ahmad Siang selaku GM PLN Sulselrabar. Mereka berjanji jika tuntutannya tidak ditanggapi direksi, maka lokasi unjuk rasa akan dipindahkan ke kantor wilayah PLN Sulselrabar.

Menanggapi hal tersebut, Ahmad Siang mengatakan langkah peleburan dan mutasi merupakan debirokratisasi dan efisiensi pelayanan PLN ke masyarakat.

Menurutnya semua keputusan itu diketahui pihak direksi. Adanya unjuk rasa pegawai ia nilai terjadi hanya karena kurangnya komunikasi antara pihak manajemen dan karyawan.

"Kami akan upayakan dialog dengan mereka nanti, " ujarnya.

Sementara itu, Angggota Komisi D DPRD Sulawesi Selatan, Affandy Agusman, menilai pemutasian seluruh pegawai dan peleburan kantor PLN Makassar tidak rasional.

Ia berjanji akan memanggil GM PLN Suselrabar dan pihak terkait lainnya untuk memberikan penjelasan.

"Kami tidak setuju jika kantor PLN Makassar ditutup. Semua yang terkait akan kami panggil," tegasnya.
(T.KR-AAT/E001) 

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024