Mamuju (ANTARA) - Sekda Pemprov Sullbar Muh Idris DP meminta  pelayanan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Regional Sulawesi Barat (Sulbar) ditingkatkan agar dapat mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp20 miliar.

"Tahun ini akan sulit RSUD Sulbar mencapai target PAD yang ditetapkan sebesar Rp20 miliar, karena pelayanan rumah sakit belum berjalan maksimal setelah bencana gempa pada 15 Januari 2021," kata Sekertaris Daerah (Sekda) Sulbar, Muh Idris DP di Mamuju, Senin.

Ia mengatakan, salah satu penyebab rendahnya pendapatan APBD Sulbar, karena rumah sakit Sulbar tidak maksimal PAD.

Pemerintah telah menetapkan target PAD rumah sakit Sulbar sebesar Rp20 miliar tahun ini, namun hal tersebut akan sangat sulit dapat terealisasi, sehingga pelayanan rumah sakit pada tahun depan harus dimaksimalkan agar dapat mencapai target PAD tersebut.

Ia menyampaikan, jika tahun ini juga target  pendapatan APBD Sulbar sebesar Rp1,8 triliun dinilai rendah oleh berbagai pihak, karena dana transfer daerah ke Sulbar dari pemerintah pusat  berkurang akibat adanya pendemi COVID-19. 

"Dana transfer daerah untuk Sulbar dari pemerintah pusat dikurangi  sebesar Rp32,1 miliar dan menjadi penyebab anggaran pendapatan Sulbar berkurang," katanya.

Ia juga mengatakan, retribusi dan pendapatan lainnya juga tidak maksimal diserap pemerintah Sulbar, karena kinerja pejabat pemerintah tidak maksimal menyerap PAD tahun ini. 

"Pemerintah Sulbar menyadari kelemahan dalam meningkatkan pendapatan daerah dan ini akan menjadi evaluasi pemerintah kedepan termasuk dalam mengevaluasi pejabat pemerintah yang dianggap tidak mampu bekerja maksimal meningkatkan pendapatan APBD Sulbar," katanya.



 

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024