Makassar (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan industri media, komunikasi dan penyiaran seperti televisi dan radio menjadi satu harapan untuk ikut membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang masih terdampak akibat pandemi  COVID-19.

Sandiaga Salahuddin Uno, saat berbicara pada seminar nasional Konferensi Penyiaran Indonesia secara virtual, yang dipantau dari Makassar, Rabu, mengatakan pandemi COVID-19 berdampak pada semua sektor, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Industri televisi, radio dan sektor penyiaran (bagian kreatif) mengalami revival, kami melihat semangat untuk beradaptasi dan inovasi agar dapat bangkit dari pandemi COVID-19, di mana kita terapkan strategi inovasi, adaptasi dan kolaborasi," katanya

Menurut dia, ternyata teknologi digital dan teknologi informasi dan komunikasi menjadi fenomena yang spektakuler.

"Kita harus menciptakan konten yang yang kreatif, mempersatukan kita dan kita distribusikan informasi yang akurat, terverifikasi dalam bingkai inovasi. Bagaimana informasi tersebut sesuai dengan nilai luhur bangsa dan penyiaran ini," jelasnya.

Sandiaga Uno pun berharap kepada industri media, komunikasi dan industri penyiaran agar terus berkolaborasi guna menciptakan satu pemikiran luhur, di mana sektor penyiaran mendukung pembangunan bangsa dan mendukung terciptanya generasi ke depan yang berakhlakul karimah.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio mengatakan, pihaknya akan selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik yang konstruktif sebagai upaya perbaikan perbaikan kinerja KPI.

"Kami berharap di dalam forum ini para pakar serta pegiat komunikasi dan penyiaran duduk bersama mengkonsolidir gagasan untuk penyiaran yang jauh lebih inovatif dan berkualitas untuk masa depan," katanya.

Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, dalam era informasi ini, maka media penyiaran menjadi salah satu backbone kehidupan masyarakat global yang perlu terkoneksi satu sama lain melalui informasi yang terkini yang bisa dijangkau luas.

Media komunikasi dan industri penyiaran harus berbasis pada kepentingan publik. Tidak dipengaruhi oleh kepentingan sektoral atau tertentu yang tidak sangat mengedepankan keadilan, kemanusiaan dan kepentingan kemaslahatan.

"Dukungan sumber daya manusia yang handal sangat diperlukan untuk terciptanya media komunikasi dan industri penyiaran yang tangguh dan sehat serta berbasis kemanusiaan," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024