Makassar (ANTARA News) - Keluarga Satturia Daeng Tino (44), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Makassar yang dinyatakan meninggal di negara Oman, mendesak pemerintah segera memulangkan jenazahnya ke tanah air.

Desakan tersebut disampaikan suami almarhumah, Muhammad Nur di Makassar, Jumat, menyusul belum jelasnya informasi dan kepastian pemulangan jenazah Satturia hingga saat ini.

Menurutnya, perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia PT Alawiyah Indah yang memberangkatkan istrinya pada 9 Mei 2010, sudah bersedia dan akan menuntaskan proses pemulangan.

Kesediaan itu disampaikan pihak perantara antara PJTKI saat kabar berita meninggalnya Satturia disampaikan, Sabtu (9/7) pekan lalu.

"Saya juga berharap pemerintah khususnya Menteri Tenaga Kerja dan Transigrasi (Menakertrans) memberi perhatian pada nasib jenazah istri saya," ujarnya.

Sebelumnya, pihak keluarga TKI tesebut terkejut dengan berita kematian mendadak Satturia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Oman.

Menurut pemberi kabar, Rosmini, Satturia meninggal akibat menderita asma dan sakit kepala di sebuah rumah sakit pada Jumat (8/7).

Namun anak almarhumah, Muhammad Rijal Nur, mengungkapkan ibunya memang sering mengalami sakit kepala. Tapi tidak dengan penyakit asma. (T.KR-AAT/S019) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024