Makassar (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (Hartanas) 2021, PT Hukum Digital Indonesia bekerja sama dengan Growtani, YESS Kabupaten Maros, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros berniat memfasilitasi perizinan secara gratis bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di bidang pertanian.
"Hal itu mengacu keluarnya UU Nomor 11 Tahun 2020, serta PP Nomor 5 tahun 2021, pemerintah telah memudahkan para pelaku usaha UMKM dalam membuat perizinan," kata Dirut PT Hukum Digital Indonesia (HDI) Andi Ardiansyah Djaka di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan menindaklanjuti legalitas tersebut, maka Growtani Indonesia bekerja sama dengan PT Hukum Digital, YESS Kabupaten Maros dan Dinas Pertanian Kabupaten Maros membuat program perizinan UMKM gratis khusus untuk petani.
Mobiliezer program YESS Kabupaten Maros menyebutkan bahwa melalui program ini para petani dan juga pelaku UMKM mendapatkan kepastian hukum, mendapatkan pendampingan dari pemerintah untuk pengembangan usaha, mendapatkan kemudahan dalam permintaan bantuan modal usaha bank maupun non bank serta bantuan lainnya dari pemerintah pusat maupun daerah.
Sedangkan Sekda Maros Muhammad Danial mengatakan pihaknya berharap dengan program tersebut para petani dapat terbantu, sehingga para petani dapat lebih mudah mengembangkan usaha mereka.
Sementara itu, CEO Growtani Indonesia M Reifki Darmawan mengaku sangat senang bertemu dengan beberapa petani milenial Maros.
Pihaknya juga banyak berdiskusi tentang seiring bertambahnya populasi manusia, beban kerja petani juga makin bertambah. Padahal, tak banyak lagi yang meminati bekerja di sektor pertanian.
Di era modern, sistem pertanian mulai banyak dikembangkan guna meningkatkan persentase hasil panen dan membuat makanan lebih terjangkau.
Ketergantungan Indonesia di sektor pertanian juga terbukti saat pandemi virus corona melanda. Kegiatan ekonomi dari sektor pertanian masih menjadi andalan dan tulang punggung, sementara sektor lain mengalami resesi.
"Petani adalah ujung tombak bagi kedaulatan pangan kita. Beri perhatian pada mereka, lindungi mereka dari serbuan impor.," katanya.
Karena itu, lanjut dia, petani itu guru bangsa mencetak peradaban tanpa pamrih. Tetap bangga, walau seolah jadi warga negara kelas dua. Siang berikhtiar menanam dan merawat tanaman, malam menyiraminya dengan air mata doa. Bangga kami kepadamu, semoga petani kita lebih sejahtera.
"Hal itu mengacu keluarnya UU Nomor 11 Tahun 2020, serta PP Nomor 5 tahun 2021, pemerintah telah memudahkan para pelaku usaha UMKM dalam membuat perizinan," kata Dirut PT Hukum Digital Indonesia (HDI) Andi Ardiansyah Djaka di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan menindaklanjuti legalitas tersebut, maka Growtani Indonesia bekerja sama dengan PT Hukum Digital, YESS Kabupaten Maros dan Dinas Pertanian Kabupaten Maros membuat program perizinan UMKM gratis khusus untuk petani.
Mobiliezer program YESS Kabupaten Maros menyebutkan bahwa melalui program ini para petani dan juga pelaku UMKM mendapatkan kepastian hukum, mendapatkan pendampingan dari pemerintah untuk pengembangan usaha, mendapatkan kemudahan dalam permintaan bantuan modal usaha bank maupun non bank serta bantuan lainnya dari pemerintah pusat maupun daerah.
Sedangkan Sekda Maros Muhammad Danial mengatakan pihaknya berharap dengan program tersebut para petani dapat terbantu, sehingga para petani dapat lebih mudah mengembangkan usaha mereka.
Sementara itu, CEO Growtani Indonesia M Reifki Darmawan mengaku sangat senang bertemu dengan beberapa petani milenial Maros.
Pihaknya juga banyak berdiskusi tentang seiring bertambahnya populasi manusia, beban kerja petani juga makin bertambah. Padahal, tak banyak lagi yang meminati bekerja di sektor pertanian.
Di era modern, sistem pertanian mulai banyak dikembangkan guna meningkatkan persentase hasil panen dan membuat makanan lebih terjangkau.
Ketergantungan Indonesia di sektor pertanian juga terbukti saat pandemi virus corona melanda. Kegiatan ekonomi dari sektor pertanian masih menjadi andalan dan tulang punggung, sementara sektor lain mengalami resesi.
"Petani adalah ujung tombak bagi kedaulatan pangan kita. Beri perhatian pada mereka, lindungi mereka dari serbuan impor.," katanya.
Karena itu, lanjut dia, petani itu guru bangsa mencetak peradaban tanpa pamrih. Tetap bangga, walau seolah jadi warga negara kelas dua. Siang berikhtiar menanam dan merawat tanaman, malam menyiraminya dengan air mata doa. Bangga kami kepadamu, semoga petani kita lebih sejahtera.