Gorontalo (ANTARA) - Nelayan di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, kembali menemukan satu mayat laki-laki di perairan Sumalata, pada Jumat pagi pukul 06.10 WITA.
Camat Sumalata, Osna Haluti mengatakan nelayan tersebut langsung menginformasikan penemuan mayat di sekitar Tanjung Keramat wilayah pantai Desa Hutokalo.
Mayat dikenali sebagai jasad Endi Bajo (48) seorang warga Desa Kasia, Kecamatan Sumalata, yang hanyut terbawa arus deras sungai Kasia pada Kamis (30 September 2021) pukul 15.00 WITA.
Endi hanyut bersama isterinya Rusmin Olii (47) yang telah ditemukan lebih dulu dalam kondisi meninggal dunia di pantai Sumalata, pada Kamis tersebut, pukul 17.10 WITA.
Keduanya diketahui hendak menyeberang di Sungai Kasia, pulang dari berkebun.
Namun naas, keduanya terseret arus deras setelah Endi berhasil menyeberangkan anaknya berusia 5 tahun.
Jasad Endi ditemukan terapung oleh nelayan yang langsung menginformasikan penemuan itu.
Evakuasi dilakukan tim SAR, Taruna Siaga Bencana (Tagana), TNI dan Polri, dibantu aparat desa dan masyarakat, yang memang telah melakukan pencarian.
Jasad Endi langsung dibawa ke Puskesmas setempat, untuk divisum sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
"Kami sangat berduka atas musibah ini, dan berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitasnya," kata Osna.
Warga Desa Kasia Kecamatan Sumalata, Endi Bajo (48) ditemukan meninggal dunia di pantai Hutokalo Pulau Tanjung Keramat. (ANTARA/HO-dok.Camat Sumalata)
Camat Sumalata, Osna Haluti mengatakan nelayan tersebut langsung menginformasikan penemuan mayat di sekitar Tanjung Keramat wilayah pantai Desa Hutokalo.
Mayat dikenali sebagai jasad Endi Bajo (48) seorang warga Desa Kasia, Kecamatan Sumalata, yang hanyut terbawa arus deras sungai Kasia pada Kamis (30 September 2021) pukul 15.00 WITA.
Endi hanyut bersama isterinya Rusmin Olii (47) yang telah ditemukan lebih dulu dalam kondisi meninggal dunia di pantai Sumalata, pada Kamis tersebut, pukul 17.10 WITA.
Keduanya diketahui hendak menyeberang di Sungai Kasia, pulang dari berkebun.
Namun naas, keduanya terseret arus deras setelah Endi berhasil menyeberangkan anaknya berusia 5 tahun.
Jasad Endi ditemukan terapung oleh nelayan yang langsung menginformasikan penemuan itu.
Evakuasi dilakukan tim SAR, Taruna Siaga Bencana (Tagana), TNI dan Polri, dibantu aparat desa dan masyarakat, yang memang telah melakukan pencarian.
Jasad Endi langsung dibawa ke Puskesmas setempat, untuk divisum sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
"Kami sangat berduka atas musibah ini, dan berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitasnya," kata Osna.