Polman, Sulbar (ANTARA News) - Sulawesi Barat membutuhkan balai besar pengembangan murbei untuk mendukung pengembangan industri sutera, terutama untuk potensi di Polewali Mandar (Polman) .
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Basir Halim di Polman, Kamis, mengakui bahwa salah satu indikator untuk melakukan pengembangan industri sutra di Sulbar, maupun di Polman secara khusus, dibutuhkan balai besar pengembangan murbai dan ulat sutra.
Menurtunya, balai besar tersebut sebagai wadah untuk melakukan riset dan juga akan dijadikan salah satu sumber penghasil bahan baku pembuatan kain sutra melalui pengembangan tanaman murbai dan budidaya ulat sutra secara terpusat.
Sehingga, lanjut Basri, dengan adanya pengelolaan dan budidaya penghasil bahan baku pembuatan kain sutra, para pengrajin tidak lagi kesulitan mendapatkan bahan baku dan bisa berkonsentrasi melakukan penenunan untuk mencapai target produksi per hari.
Dia menyebutkan, selama ini setiap penenun telah mencapai target lima meter kain sutra siap olah dan jumlah tersebut bisa lebih meningkat lagi jika terdapat pengembangan bahan baku secara terpisah agar mampu meningkatkan jumlah produksi bagi para pengrajin setiap harinya.
"Beberapa penenun terkadang tidak bisa melanjutkan aktivitasnya akibat kekurangan bahan baku dan harus menunggu pasokan bahan baku dari sejumlah petani murbai dan ulat sutra sebelum melanjutkan tenunannya," ungkap Basri.
Jika bahan bakunya bisa disediakan balai besar pengembangan murbai dan ulat sutra, ia yakin produksi surta akan semakin besar.
Selain itu, petani juga akan mendapat bimbingan agar mampu meningkatkan produksinya setiap hari sehingga mampu memenuhi kebutuhan ribuan penenun yang ada di Polman.
Ia juga berharap agar balai besar tersebut ditempatkan di Polman, sebab wilayah ini merupakan satu-satunya penghasil sutra terbesar di Sulbar dan terdapat banyak penenun yang masih bertahan untuk melanjutkan usaha yang sudah sejak lama menjadi warisan turun-temurun.
"Selama ini, kami hanya mengacu pada budi daya murbai dan ulat sutra yang dikembangkan di balai besar murbai dan ulat sutra yang berada di Bili-bili Sulawesi Selatan, dan kami mengharapakan agar Sulbar juga mendapat prioritas dari pemerintah pusat untuk dikembangkan di Polman," harapnya. (T.PSO-284/F003)
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Basir Halim di Polman, Kamis, mengakui bahwa salah satu indikator untuk melakukan pengembangan industri sutra di Sulbar, maupun di Polman secara khusus, dibutuhkan balai besar pengembangan murbai dan ulat sutra.
Menurtunya, balai besar tersebut sebagai wadah untuk melakukan riset dan juga akan dijadikan salah satu sumber penghasil bahan baku pembuatan kain sutra melalui pengembangan tanaman murbai dan budidaya ulat sutra secara terpusat.
Sehingga, lanjut Basri, dengan adanya pengelolaan dan budidaya penghasil bahan baku pembuatan kain sutra, para pengrajin tidak lagi kesulitan mendapatkan bahan baku dan bisa berkonsentrasi melakukan penenunan untuk mencapai target produksi per hari.
Dia menyebutkan, selama ini setiap penenun telah mencapai target lima meter kain sutra siap olah dan jumlah tersebut bisa lebih meningkat lagi jika terdapat pengembangan bahan baku secara terpisah agar mampu meningkatkan jumlah produksi bagi para pengrajin setiap harinya.
"Beberapa penenun terkadang tidak bisa melanjutkan aktivitasnya akibat kekurangan bahan baku dan harus menunggu pasokan bahan baku dari sejumlah petani murbai dan ulat sutra sebelum melanjutkan tenunannya," ungkap Basri.
Jika bahan bakunya bisa disediakan balai besar pengembangan murbai dan ulat sutra, ia yakin produksi surta akan semakin besar.
Selain itu, petani juga akan mendapat bimbingan agar mampu meningkatkan produksinya setiap hari sehingga mampu memenuhi kebutuhan ribuan penenun yang ada di Polman.
Ia juga berharap agar balai besar tersebut ditempatkan di Polman, sebab wilayah ini merupakan satu-satunya penghasil sutra terbesar di Sulbar dan terdapat banyak penenun yang masih bertahan untuk melanjutkan usaha yang sudah sejak lama menjadi warisan turun-temurun.
"Selama ini, kami hanya mengacu pada budi daya murbai dan ulat sutra yang dikembangkan di balai besar murbai dan ulat sutra yang berada di Bili-bili Sulawesi Selatan, dan kami mengharapakan agar Sulbar juga mendapat prioritas dari pemerintah pusat untuk dikembangkan di Polman," harapnya. (T.PSO-284/F003)