Makassar (ANTARA) - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar menargetkan seluruh kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki komoditas unggulan dapat melakukan ekspor melalui program Merdeka Ekspor pada 2022.
"Kami ada target, tahun depan semua kabupaten kota yang diindentifikasi mempunyai potensi komoditi unggulan bisa melakukan ekspor," ujar Kepala BBKP Makassar, Lutfie Natsir, saat pemaparan kinerja di Makassar, Jumat.
Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pemprov Sulsel ini mengatakan sejumlah komoditas ekspor sudah terindentifikasi klasternya, seperti di Kabupaten Bulukumba dengan buah manggis, Kabupaten Bone mempunyai sarang walet hingga di Kabupaten Gowa dengan tanaman Porang.
Namun, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan masih ada potensi komoditas unggulan lain di daerah yang bisa diekspor seperti kakao dalam bentuk powder maupun bullet setelah diolah, serta berbagai hasil lainnya, mengingat lahan pertanian di Sulsel cukup menjanjikan.
Untuk memaksimalkan target ekspor komoditas asal Sulsel, pihaknya telah melakukan upaya pendampingan bagi petani perkebunan di daerah. Hal ini sejalan dengan indentifikasi sejumlah komoditas unggulan yang telah dibagi per klaster.
Selain itu, BBKP telah menjalin kerja sama melalui MoU atau nota kesepahaman dengan beberapa kabupaten kota berkaitan rencana ekspor beberapa komoditi tersebut ke luar negeri.
"Baru-baru ini kami sudah ada MoU pendampingan komoditas manggis di Bulukumba. Selanjutnya direncanakan lagi MoU untuk sarang burung walet dengan Pemkab Bone," kata mantan Kepala Inspektorat Pemprov Sulsel ini.
Lutfie mengatakan komoditas pertanian di Sulsel mempunyai potensi besar diekspor, apalagi nilai ekspor dari wilayah ini pada Agustus 2021 sempat menembus Rp98 miliar.
Pihaknya juga memastikan tugas utama BBKP adalah menjaga keamanan komoditi dari serangan hama penyakit maupun organisme pengganggu. Begitu juga pintu masuk maupun keluar yang dijaga secara ketat oleh petugas karantina.
"Petugas kita di lapangan terus bersiaga melaksanakan tugasnya. Karena kami ini sebagai garda terdepan melindungi masyarakat khususnya berkaitan dengan kesehatan makanan dan hewan," kata Lutfie.
"Kami ada target, tahun depan semua kabupaten kota yang diindentifikasi mempunyai potensi komoditi unggulan bisa melakukan ekspor," ujar Kepala BBKP Makassar, Lutfie Natsir, saat pemaparan kinerja di Makassar, Jumat.
Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pemprov Sulsel ini mengatakan sejumlah komoditas ekspor sudah terindentifikasi klasternya, seperti di Kabupaten Bulukumba dengan buah manggis, Kabupaten Bone mempunyai sarang walet hingga di Kabupaten Gowa dengan tanaman Porang.
Namun, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan masih ada potensi komoditas unggulan lain di daerah yang bisa diekspor seperti kakao dalam bentuk powder maupun bullet setelah diolah, serta berbagai hasil lainnya, mengingat lahan pertanian di Sulsel cukup menjanjikan.
Untuk memaksimalkan target ekspor komoditas asal Sulsel, pihaknya telah melakukan upaya pendampingan bagi petani perkebunan di daerah. Hal ini sejalan dengan indentifikasi sejumlah komoditas unggulan yang telah dibagi per klaster.
Selain itu, BBKP telah menjalin kerja sama melalui MoU atau nota kesepahaman dengan beberapa kabupaten kota berkaitan rencana ekspor beberapa komoditi tersebut ke luar negeri.
"Baru-baru ini kami sudah ada MoU pendampingan komoditas manggis di Bulukumba. Selanjutnya direncanakan lagi MoU untuk sarang burung walet dengan Pemkab Bone," kata mantan Kepala Inspektorat Pemprov Sulsel ini.
Lutfie mengatakan komoditas pertanian di Sulsel mempunyai potensi besar diekspor, apalagi nilai ekspor dari wilayah ini pada Agustus 2021 sempat menembus Rp98 miliar.
Pihaknya juga memastikan tugas utama BBKP adalah menjaga keamanan komoditi dari serangan hama penyakit maupun organisme pengganggu. Begitu juga pintu masuk maupun keluar yang dijaga secara ketat oleh petugas karantina.
"Petugas kita di lapangan terus bersiaga melaksanakan tugasnya. Karena kami ini sebagai garda terdepan melindungi masyarakat khususnya berkaitan dengan kesehatan makanan dan hewan," kata Lutfie.