Makassar (ANTARA) - Aktivitas bongkar muat pelabuhan kelolaan PT Pelindo yakni Makassar New Port (MNP) mencapai 132.789 TEUs pada posisi triwulan III 2021.
"Pelabuhan kelolaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 mencatat aktivitas bongkar muat peti kemas di MNP terus bertumbuh, dengan kedalaman kolam dermaga -16.0 mean low water springs (mLWS), dapat melayani kapal-kapal besar," kata PMO Investasi Regional Head 4 PT Pelindo, Arwin di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, bongkar muat MNP terus bertumbuh hal itu ditinjau dari perkembangan dari tahun ke tahun. Pada 2019 aktivitas bongkar muat sebanyak 98.159 TEUs, sejak Tahap I A diresmikan pada 2 November 2018.
Kemudian pada 2020 tumbuh menjadi 130.502 TEUs, dan meningkat lagi jadi 132.798 TEUs pada posisi 30 September 2021.
Arwin menyebutkan, dengan kedalaman kolam dermaga saat ini yang sudah -16.0 mLWS, MNP mampu menjadi pelabuhan kelas internasional.
Sementara itu terkait pembangunan akses jalan tol MNP, lanjut dia, saat ini telah memasuki tahap persiapan. PT Pelindo sebagai pemilik proyek sudah melakukan sosialisasi kepada warga di dua kelurahan yang terkena dampak pembangunan tersebut.
Menurut dia, jalan tol menuju Makassar New Port merupakan rencana strategis pembangunan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedangkan untuk pembebasan lahan dilaksanakan oleh PT Pelindo.
“Jalan tol dengan panjang sekitar 2 km ini merupakan perpanjangan jalan tol eksisting menuju MNP, dibutuhkan biaya kurang lebih Rp50 miliar hingga Rp60 miliar untuk sekitar 1 km lahan yang akan dibebaskan," paparnya.
Sementara anggaran untuk pembangunan akses tol itu sendiri menjadi tanggungan Kementerian PUPR sebagai pihak yang akan membangun akses jalan tol tersebut.
Ilustrasi suasana aktivitas bongkar muat di Makassar New Port (MNP). ANTARA/ Suriani Mappong
"Pelabuhan kelolaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 mencatat aktivitas bongkar muat peti kemas di MNP terus bertumbuh, dengan kedalaman kolam dermaga -16.0 mean low water springs (mLWS), dapat melayani kapal-kapal besar," kata PMO Investasi Regional Head 4 PT Pelindo, Arwin di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, bongkar muat MNP terus bertumbuh hal itu ditinjau dari perkembangan dari tahun ke tahun. Pada 2019 aktivitas bongkar muat sebanyak 98.159 TEUs, sejak Tahap I A diresmikan pada 2 November 2018.
Kemudian pada 2020 tumbuh menjadi 130.502 TEUs, dan meningkat lagi jadi 132.798 TEUs pada posisi 30 September 2021.
Arwin menyebutkan, dengan kedalaman kolam dermaga saat ini yang sudah -16.0 mLWS, MNP mampu menjadi pelabuhan kelas internasional.
Sementara itu terkait pembangunan akses jalan tol MNP, lanjut dia, saat ini telah memasuki tahap persiapan. PT Pelindo sebagai pemilik proyek sudah melakukan sosialisasi kepada warga di dua kelurahan yang terkena dampak pembangunan tersebut.
Menurut dia, jalan tol menuju Makassar New Port merupakan rencana strategis pembangunan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedangkan untuk pembebasan lahan dilaksanakan oleh PT Pelindo.
“Jalan tol dengan panjang sekitar 2 km ini merupakan perpanjangan jalan tol eksisting menuju MNP, dibutuhkan biaya kurang lebih Rp50 miliar hingga Rp60 miliar untuk sekitar 1 km lahan yang akan dibebaskan," paparnya.
Sementara anggaran untuk pembangunan akses tol itu sendiri menjadi tanggungan Kementerian PUPR sebagai pihak yang akan membangun akses jalan tol tersebut.