Bitung, Sulut (ANTARA News) - Kepolisian Resor (Polres) Kota Bitung, Sulawesi Utara, tengah menyelidi 212 warga asal Demak, Jawa Tengah yang datang dari Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, dengan menggunakan KM Sinabung yang berlabuh di Pelabuhan Bitung, Senin (19/9) pukul 10.30 WITA.
Kabag Ops Polres Bitung, AKBP Asep Darmawan mengatakan pihaknya akan menyelidiki dulu dokumen kelengkapannya.
"Sejumlah warga ini mengaku telah direkrut dari Manado, untuk dipekerjakan sebagai kuli bangunan yang dilaksanakan pihak PLN," ujar Darmawan.
Darmawan mengatakan, masih akan mendata identitas asli ke 212 warga, bahkan sementara menunggu pihak perekrut tenaga kerja ini.
Sementara itu Kepolisian Kawasan Pelabuhan Samudera (KPS) Bitung mengamankan pengamanan mereka atas dasar tidak berdokumen lengkap seperti surat jalan dan lain sebagainya, melalui Kapal Sinabung dari Pelabuhan Tanjung Mas, sekitar pukul 10.30 Wita.
Kapolsek KPS, AKP Dametrius Lariwu, mengatakan, kedatangan mereka katanya untuk dipekerjakan di sejumlah wilayah PLN Manado dan Gorontalo, atas dasar perekrutan oleh PLN.
"Kami masih mengecek kebenarannya, untuk mengantisipasi kemungkinan sesuatu dan lain hal," ujar Dametrius.
Warga ini, kata Lariwu, dipimpin oleh kepala rombongan yang bernama, Humaidi (30) asal Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Saat ini yang bersangkutan masih dilakukan pendataan dan keberadaan identitas.
Untuk sementara ini, kata Lariwu, ke 212 warga ini akan ditampung, sambil menunggu kebenaran dokumen yang katanya direkrut oleh perusahaan, salah satunya dari pihak PLN Manado.
Kepala rombongan yang bernama, Humaidi (30) mengatakan, rombongan datang hanya berdasar pemanggilan.
Namun disinggung siapa yang sebenarnya merekrut mereka, dia mengatakan sudah ada pembagian, mulai dari PLN dan lainnya.
"Kami akan mengerjakan bangunan yang diproyeksikan PLN dan sejumlah pasar, baik yang ada di Manado, Bolmong dan Gorontalo," katanya.
Kepolisian hingga saat ini masih mencari informasi kebenaran perekrutan, sambil menunggu surat atau dokumen dari perusahaan yang merekrut. (T.pso-239/A034)
Kabag Ops Polres Bitung, AKBP Asep Darmawan mengatakan pihaknya akan menyelidiki dulu dokumen kelengkapannya.
"Sejumlah warga ini mengaku telah direkrut dari Manado, untuk dipekerjakan sebagai kuli bangunan yang dilaksanakan pihak PLN," ujar Darmawan.
Darmawan mengatakan, masih akan mendata identitas asli ke 212 warga, bahkan sementara menunggu pihak perekrut tenaga kerja ini.
Sementara itu Kepolisian Kawasan Pelabuhan Samudera (KPS) Bitung mengamankan pengamanan mereka atas dasar tidak berdokumen lengkap seperti surat jalan dan lain sebagainya, melalui Kapal Sinabung dari Pelabuhan Tanjung Mas, sekitar pukul 10.30 Wita.
Kapolsek KPS, AKP Dametrius Lariwu, mengatakan, kedatangan mereka katanya untuk dipekerjakan di sejumlah wilayah PLN Manado dan Gorontalo, atas dasar perekrutan oleh PLN.
"Kami masih mengecek kebenarannya, untuk mengantisipasi kemungkinan sesuatu dan lain hal," ujar Dametrius.
Warga ini, kata Lariwu, dipimpin oleh kepala rombongan yang bernama, Humaidi (30) asal Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Saat ini yang bersangkutan masih dilakukan pendataan dan keberadaan identitas.
Untuk sementara ini, kata Lariwu, ke 212 warga ini akan ditampung, sambil menunggu kebenaran dokumen yang katanya direkrut oleh perusahaan, salah satunya dari pihak PLN Manado.
Kepala rombongan yang bernama, Humaidi (30) mengatakan, rombongan datang hanya berdasar pemanggilan.
Namun disinggung siapa yang sebenarnya merekrut mereka, dia mengatakan sudah ada pembagian, mulai dari PLN dan lainnya.
"Kami akan mengerjakan bangunan yang diproyeksikan PLN dan sejumlah pasar, baik yang ada di Manado, Bolmong dan Gorontalo," katanya.
Kepolisian hingga saat ini masih mencari informasi kebenaran perekrutan, sambil menunggu surat atau dokumen dari perusahaan yang merekrut. (T.pso-239/A034)