Makassar (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menggandeng Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II menggelar sunatan massal di Gedung Serbaguna Markas Koopsau II Daya Kecamatan Biringkanaya.
"Target kita, hingga akhir tahun ini bisa menyunat 500 anak. Untuk tahun 2022 target kita 1.000 anak,” sebut Ketua Baznas Kota Makassar, H Ashar Tamanggong di sela sunatan massal di Markas Koopsau II setempat Kota Makassar, Rabu.
Ia mengatakan program sunat massal bagi kaum duafa kali ini dilaksanakan bersama Koopsau II memperingati Hari Jadi Persatuan Istri Prajurit TNI AU (PIA) Ardhyana Garini ke-65 dan bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2021, serta dirangkaikan sehari usai perayaan Hari Jadi Kota Makassar ke-4 14 pada 9 November 2021.
Selain itu, lokasi sunatan massal di Kompleks TNI AU, sebagai bukti, Koopsau lebih dekat dengan masyarakat masyarakat sekitar. Sehingga kerja sama dalam bidang sosial kemanusiaan ini dirasa sangat tepat sasaran.
Menurut dia, berbagai program lembaga pemerintah non struktural yang dijalankan sejauh ini telah mendapat tanggapan positif bukan saja di kalangan masyarakat umum, tetapi juga dari TNI.
Untuk metode sunatan massal tersebut, kata dia, menggunakan sistem laser. Metode ini mahal, dari Rp1,5 juta-Rp2 juta per anak. Kendati demikian, orang tua tidak perlu risau memikirkan itu karena, ada donasi dari para Muzakki (penyumbang per orangan), dermawan maupun lembaga yang berkewajiban membayar zakat serta kepemilikan harta telah mencapai nisab dan haul.
"Nah, dana tersebut kemudian dikelola Baznas menyalurkannya dalam bentuk sunatan massal, serta kegiatan lain tentunya bersentuhan dengan kaum duafa atau kurang mampu,” tutur pembina Yayasan Pondok Tahfiz Zam Zam Al Ikhlas Makassar ini.
Ketua Baznas Kota Makassar, H Ashar Tamanggong (kiri) bersama Pangkoopsau II, Marsda TNI Minggit Tribono (tiga kanan) bersama jajarannya berfoto bersama disela Sunnatan Massal di gedung serbaguna Markas Koopsau II, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Daya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/11/2021). FOTO/HO-Dokumentasi Baznas Makassar.
Sementara itu, Pangkoopsau II, Marsda TNI Minggit Tribono menyampaikan terima kasih kepada jajaran Baznas Makassar, atas kerja sama dalam kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan, salah satunya sunatan massal.
Ia berharap kerja sama itu bukan hanya sunatan massal, tapi dilibatkan pada kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Kerja sama ini khususnya di bidang sosial kemasyarakatan bersama Baznas Makassar, kata dia, adalah langkah tepat dan tepat sasaran.
"Yakinilah, kegiatan sunatan massal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat bertepatan hari jadi organisasi PIA Ardhya Garini Koopsau II yang merupakan organisasi kemasyarakatan, " tutur Pangkoopsau.
Kehadiran organisasi ini, tambah Minggit Tribono, bukan saja bertujuan membantu tugas keluarga besar TNI AU, melainkan masyarakat sekitar. Karena kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan sejauh ini sangat bersentuhan dengan kemaslahatan manusia.
Khitanan massal tersebut diikui 69 peserta dari anak pengurus gereja Rio Rita, anka anggota Koopsau II, dan sejumlah anak dari berbagai panti asuhan di Makassar.
"Target kita, hingga akhir tahun ini bisa menyunat 500 anak. Untuk tahun 2022 target kita 1.000 anak,” sebut Ketua Baznas Kota Makassar, H Ashar Tamanggong di sela sunatan massal di Markas Koopsau II setempat Kota Makassar, Rabu.
Ia mengatakan program sunat massal bagi kaum duafa kali ini dilaksanakan bersama Koopsau II memperingati Hari Jadi Persatuan Istri Prajurit TNI AU (PIA) Ardhyana Garini ke-65 dan bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2021, serta dirangkaikan sehari usai perayaan Hari Jadi Kota Makassar ke-4 14 pada 9 November 2021.
Selain itu, lokasi sunatan massal di Kompleks TNI AU, sebagai bukti, Koopsau lebih dekat dengan masyarakat masyarakat sekitar. Sehingga kerja sama dalam bidang sosial kemanusiaan ini dirasa sangat tepat sasaran.
Menurut dia, berbagai program lembaga pemerintah non struktural yang dijalankan sejauh ini telah mendapat tanggapan positif bukan saja di kalangan masyarakat umum, tetapi juga dari TNI.
Untuk metode sunatan massal tersebut, kata dia, menggunakan sistem laser. Metode ini mahal, dari Rp1,5 juta-Rp2 juta per anak. Kendati demikian, orang tua tidak perlu risau memikirkan itu karena, ada donasi dari para Muzakki (penyumbang per orangan), dermawan maupun lembaga yang berkewajiban membayar zakat serta kepemilikan harta telah mencapai nisab dan haul.
"Nah, dana tersebut kemudian dikelola Baznas menyalurkannya dalam bentuk sunatan massal, serta kegiatan lain tentunya bersentuhan dengan kaum duafa atau kurang mampu,” tutur pembina Yayasan Pondok Tahfiz Zam Zam Al Ikhlas Makassar ini.
Sementara itu, Pangkoopsau II, Marsda TNI Minggit Tribono menyampaikan terima kasih kepada jajaran Baznas Makassar, atas kerja sama dalam kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan, salah satunya sunatan massal.
Ia berharap kerja sama itu bukan hanya sunatan massal, tapi dilibatkan pada kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Kerja sama ini khususnya di bidang sosial kemasyarakatan bersama Baznas Makassar, kata dia, adalah langkah tepat dan tepat sasaran.
"Yakinilah, kegiatan sunatan massal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat bertepatan hari jadi organisasi PIA Ardhya Garini Koopsau II yang merupakan organisasi kemasyarakatan, " tutur Pangkoopsau.
Kehadiran organisasi ini, tambah Minggit Tribono, bukan saja bertujuan membantu tugas keluarga besar TNI AU, melainkan masyarakat sekitar. Karena kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan sejauh ini sangat bersentuhan dengan kemaslahatan manusia.
Khitanan massal tersebut diikui 69 peserta dari anak pengurus gereja Rio Rita, anka anggota Koopsau II, dan sejumlah anak dari berbagai panti asuhan di Makassar.