Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan dan Kota Makassar berencana akan menghubungkan wilayah Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar atau dikenal dengan kawasan Maminasata dengan jalur Busway pada tahun 2013.
"Perkembangan terbarunya yang saya peroleh informasi akan ada program dari Kementerian Perhubungan Departemen Perhubungan Darat untuk membangun jalur busway di Maminasata," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Chaerul Andi Tau, di Makassar, Jumat.
Menurut dia, Direktur Bina Sarana Transportasi Perkotaan (BSTP) Kementerian Perhubungan Ely A Sinaga, dari hasil kunjungannya di jalur Maminasata, di Makassar menyebutkan, khusus jalur maminasata akan menjadi prioritas pembangunan jalur transportasi Bus Rapid Transit (BRT) atau Busway.
"Anggaran akan dikucurkan melalui APBN untuk pembangunan sarana dan prasarana. Akan tetapi sementara ini masih terus dilakukan pendataan, tergantung nanti input yang masuk ke pusat. Kita siap pada 2013 dan diusahakan peluangnya bersama pembangunan Monorel," katanya.
"Perkembangan terbarunya yang saya peroleh informasi akan ada program dari Kementerian Perhubungan Departemen Perhubungan Darat untuk membangun jalur busway di Maminasata," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Chaerul Andi Tau, di Makassar, Jumat.
Menurut dia, Direktur Bina Sarana Transportasi Perkotaan (BSTP) Kementerian Perhubungan Ely A Sinaga, dari hasil kunjungannya di jalur Maminasata, di Makassar menyebutkan, khusus jalur maminasata akan menjadi prioritas pembangunan jalur transportasi Bus Rapid Transit (BRT) atau Busway.
"Anggaran akan dikucurkan melalui APBN untuk pembangunan sarana dan prasarana. Akan tetapi sementara ini masih terus dilakukan pendataan, tergantung nanti input yang masuk ke pusat. Kita siap pada 2013 dan diusahakan peluangnya bersama pembangunan Monorel," katanya.
Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Makassar, Mujiburrahman menyatakan pembangunan busway dan Monorel di Jalur Maminasata sah-sah saja, namun diperlukan studi kelayakan, sebaba banyak daerah yang gagal menerapkan moda transportasi modern tersebut.