Makassar (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, hanya sekitar 300 hektare tanaman padi yang terkena puso atau gagal panen akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

"Kondisi cuaca yang ekstrim, hanya 2.000 hektare sawa yang terlambat tanam, itu sangat kecil dari luas sawah kita yang mencapai 900 ribu hektar. Hanya sekitar 300 haktare yang kena puso," katanya dalam sidang paripurna DPRD Sulsel di Makassar, Senin.

Menurut dia, dari 300 hektare yang terkena puso sementara diusahakan oleh pusat untuk dilakukan penggantian melalui dana APBN.

Ia juga menegaskan, jika kemarau kali ini tidak akan mengancam surplus beras dua juta ton yang telah dicapai Sulsel.

"Daerah timur sudah mulai turun hujan, mudah-mudahan pada Oktober hujan sudah turun," ucapnya.

Pernyataan tersebut dikemukakan Syahrul menanggapi pernyataan dari Fraksi Hanura DPRD Sulsel atas belanja sektor pertanian dan ketahan pangan yang tidak mendapat porsi besar pada APBD perubahan 2011.

Juru bicara Fraksi Hanura, Nasrullah Arsyad mengatakan, ditengah musim kemarau seperti ini, mestinya belanja untuk sektor pertanian dan ketahanan pangan yang menjadi prioritas.

"Seiring dengan pembahasan APBD perubahan, persoalan aktual dan faktual sekarang dihadapi masyarakat Sulsel krisis air dan kekeringan," ucapnya. (T.pso-099/S016) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024