Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menyatakan pihaknya bersama Kementerian Agama (Kemenag) terus mengusahakan agar Indonesia memiliki peluang untuk keberangkatan haji pada 2022, dan segera mendatangi pemerintahan Arab Saudi.
"Insya Allah saya akan berangkat bersama Menteri Agama untuk melobi Arab Saudi supaya umroh dan haji dari Indonesia boleh berangkat ke Tanah Suci," katanya di Banda Aceh, Rabu.
Kepastian untuk melakukan lobi ke Arab Saudi itu disampaikan Yandri Susanto di sela-sela kunjungan kerja Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ke Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Yandri menyampaikan, nantinya mereka akan bertemu pihak terkait di pemerintahan Arab Saudi hingga Gubernur Madinah guna membicarakan persoalan haji Indonesia agar dapat diberangkatkan pada 2022.
Namun kuncinya, kata Yandri, Indonesia harus benar-benar memastikan bebas dari pandemi COVID-19, begitu juga dengan kondisi di Saudi sendiri, sehingga pelaksanaan ibadah ini dapat berjalan baik kembali.
"Jadi kalau 2022 di Saudi bersih COVID-19, Indonesia juga dianggap benar dalam menangani COVID-19, Insyaallah haji akan ada dan kita kirim jamaah Indonesia pada 2022," ujarnya.
Ia mengatakan karena adanya penundaan keberangkatan haji pada 2021, maka kemungkinan besar antrean Indonesia akan panjang, apalagi Aceh daftar tunggunya bisa sampai 25 tahun.
Meski demikian, katanya, besar kemungkinan Arab Saudi segera merenovasi ulang tempat wukuf dan berbagai sarana lainnya, maka itu bisa menambah jumlah keberangkatan jamaah haji.
Dalam kesempatan ini, ia juga menegaskan penundaan keberangkatan haji tahun ini bukan karena adanya hutang, penangkapan Habib Rizieq atau habisnya uang haji, melainkan murni akibat pandemi COVID-19.
"Jadi haji batal kemarin bukan karena kita ada hutang, bukan gara-gara menangkap Habib Rizieq, dan bukan gara-gara uang haji habis, itu semua tidak ada, tetapi murni gara-gara virus corona," demikian Yandri Susanto.
"Insya Allah saya akan berangkat bersama Menteri Agama untuk melobi Arab Saudi supaya umroh dan haji dari Indonesia boleh berangkat ke Tanah Suci," katanya di Banda Aceh, Rabu.
Kepastian untuk melakukan lobi ke Arab Saudi itu disampaikan Yandri Susanto di sela-sela kunjungan kerja Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ke Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Yandri menyampaikan, nantinya mereka akan bertemu pihak terkait di pemerintahan Arab Saudi hingga Gubernur Madinah guna membicarakan persoalan haji Indonesia agar dapat diberangkatkan pada 2022.
Namun kuncinya, kata Yandri, Indonesia harus benar-benar memastikan bebas dari pandemi COVID-19, begitu juga dengan kondisi di Saudi sendiri, sehingga pelaksanaan ibadah ini dapat berjalan baik kembali.
"Jadi kalau 2022 di Saudi bersih COVID-19, Indonesia juga dianggap benar dalam menangani COVID-19, Insyaallah haji akan ada dan kita kirim jamaah Indonesia pada 2022," ujarnya.
Ia mengatakan karena adanya penundaan keberangkatan haji pada 2021, maka kemungkinan besar antrean Indonesia akan panjang, apalagi Aceh daftar tunggunya bisa sampai 25 tahun.
Meski demikian, katanya, besar kemungkinan Arab Saudi segera merenovasi ulang tempat wukuf dan berbagai sarana lainnya, maka itu bisa menambah jumlah keberangkatan jamaah haji.
Dalam kesempatan ini, ia juga menegaskan penundaan keberangkatan haji tahun ini bukan karena adanya hutang, penangkapan Habib Rizieq atau habisnya uang haji, melainkan murni akibat pandemi COVID-19.
"Jadi haji batal kemarin bukan karena kita ada hutang, bukan gara-gara menangkap Habib Rizieq, dan bukan gara-gara uang haji habis, itu semua tidak ada, tetapi murni gara-gara virus corona," demikian Yandri Susanto.