Makassar (ANTARA News) - Produktivitas jagung hibrida yang dikembangkan pada lahan seluas 100 hektare di Kabupaten Takalar, Sulsel diharapkan mencapai 12 ton/hektare.

"Selama ini, rata-rata produksi jagung petani hanya 5,9 ton hingga 6 ton per ha," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel, Aris Makta Amien di Makassar, Selasa.

Dengan varietas jagung yang baru, lanjutnya, produktivitas petani jagung di Takalar diharapkan naik menjadi 12 ton per ha.

Sementara penyuplai bibit jagung hibrida, dia mengatakan, bersumber dari PT Sang Hyang Sri. Dengan bibit tersebut diharapkan target produksi jagung hibrida sebanyak 1,5 juta ton tahun ini dapat tercapai.

"Mengenai perawatan jagung ini kurang lebih sama dengan varietas jagung yang ditanam sebelumnya, namun produksi varietas baru ini jauh lebih banyak," katanya.

Dia mengatakan, pengembangan jagung hibrida tersebut baru dilakukan di Kabupaten Takalar.

Sedang kabupaten lainnya di Sulsel segera menyusul yakni Kabupaten Bulukumba, Bantaeng, Soppeng dan Sidrap.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel Rahman Daeng Tayang mengatakan, program tersebut sangat baik untuk membantu petani meningkatkan produksi.

"Namun pemerintah juga harus memberikan jaminan kestabilan harga, khususnya pada saat panen, karena biasanya harga produksi petani jadi anjlok," katanya. (T.S036/I006) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024