Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 150 dari 270 jamaah calon haji asal Kabupaten Luwu mempunyai riwayat penyakit yang berisiko tinggi.
"Pada kloter 13 ini, jumlah calon haji yang diberangkatkan cukup lengkap yakni sekitar 360 orang, namun 150 diantaranya itu mempunyai riwayat risiko tinggi," ujar Tim Medis Kloter 13 dr Patriawati di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, adanya riwayat penyakit risiko tinggi juga dipengaruhi dengan usia para jamaah calon haji yang umumnya mempunyai usia lanjut dan berada diatas angka 60 tahun.
Selain mempunyai usia lanjut, beberapa riwayat penyakit yang diketahui yakni antara lain karena hipertensi, dan diabetes militus (DM).
Partiawati yang akan mendampingi calhaj di Tanah Suci Mekah ini mengatakan, sebagai antisipasi setiap calhaj yang risti diberi tanda gelang hitam pada pergelangan tangannya.
Bukan cuma gelang hitam, pihaknya juga sudah menyiapkan obat darurat jika dibutuhkan di dalam pesawat.
"Disiapkan obat tertentu karena dalam pesawat obatnya terbatas. Saya siapkan obat seperti diare. Beberapa obat jamaah lainnya juga nanti akan diberikan setelah tiba di Jeddah," katanya.
Selain obat yang disiapkan oleh tim medis, setiap jamaah yang berisiko tinggi juga telah menyiapkan obat masing-masing. Kendati sudah membawa obat sendiri, namun tim medis akan tetap memaksimalkan pelayanan calhaj dengan risiko tinggi di Arab Saudi.
"Mereka sudah tahu obat yang mereka butuhkan. Jadi, ada yang membawa sendiri dan ada juga yang kami siapkan disini berdasarkan riwayat penyakit dari masing-masing calon haji," ucapnya. (T.KR-MH/A020)
"Pada kloter 13 ini, jumlah calon haji yang diberangkatkan cukup lengkap yakni sekitar 360 orang, namun 150 diantaranya itu mempunyai riwayat risiko tinggi," ujar Tim Medis Kloter 13 dr Patriawati di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, adanya riwayat penyakit risiko tinggi juga dipengaruhi dengan usia para jamaah calon haji yang umumnya mempunyai usia lanjut dan berada diatas angka 60 tahun.
Selain mempunyai usia lanjut, beberapa riwayat penyakit yang diketahui yakni antara lain karena hipertensi, dan diabetes militus (DM).
Partiawati yang akan mendampingi calhaj di Tanah Suci Mekah ini mengatakan, sebagai antisipasi setiap calhaj yang risti diberi tanda gelang hitam pada pergelangan tangannya.
Bukan cuma gelang hitam, pihaknya juga sudah menyiapkan obat darurat jika dibutuhkan di dalam pesawat.
"Disiapkan obat tertentu karena dalam pesawat obatnya terbatas. Saya siapkan obat seperti diare. Beberapa obat jamaah lainnya juga nanti akan diberikan setelah tiba di Jeddah," katanya.
Selain obat yang disiapkan oleh tim medis, setiap jamaah yang berisiko tinggi juga telah menyiapkan obat masing-masing. Kendati sudah membawa obat sendiri, namun tim medis akan tetap memaksimalkan pelayanan calhaj dengan risiko tinggi di Arab Saudi.
"Mereka sudah tahu obat yang mereka butuhkan. Jadi, ada yang membawa sendiri dan ada juga yang kami siapkan disini berdasarkan riwayat penyakit dari masing-masing calon haji," ucapnya. (T.KR-MH/A020)