Makassar (ANTARA) - Sebanyak 2.043 personel gabungan akan diturunkan dalam operasi Lilin untuk mengamankan sejumlah titik  guna perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 di Makassar, Sulawesi Selatan. 

"Personil gabungan ini akan bertugas dalam mengamankan sejumlah tempat ibadah seperti gereja dan daerah keramaian dan lokasi vital lainnya," ujar Kapolrestabes Makassar, Witnu Urip Laksana, Selasa. 

Jumlah petugas tersebut secara total sebanyak 2.043 personel terdiri dari 131 personil TNI, 1.196 personel dari Polrestabes Makassar, 531 dari Polda Sulsel dan ditambah personil Satpol PP Pemkot Makassar, 185 personil. 

Untuk pengamanan ibadah Misa Natal, personel akan ditempatkan pada 31 gereja yang tersebar di sejumlah titik Kota Makassar. Pengamanan ini untuk memberikan rasa aman bagi umat Kristiani menjalankan ibadah selama rangkaian Natal. 

"Kita berharap, pelaksanaan ibadah Natal nanti berjalan lancar, khidmat baik melalui Luring dan Daring. Personil ditugaskan mengamnkan sejumlah gereja untuk menjamin rasa aman bagi jemaat selama melaksanakan ibadah," tambahnya. 

Selain objek pengamanan gereja, pembatasan kegiatan masyarakat tetap dilaksanakan bagi masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru yang mengunjungi tempat wisata, Mal, dan tempat keramaian lainnya. 

Hal senada disampaikan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. Bersama jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mendukung penuh operasi Lilin demi menjaga keamanan dan kenyamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru. 

Kendati tahun ini suasana masih dalam kondisi pandemi COVID-19, serta adanya pembatasan untuk menekan penyebaran Omicron yang merupakan mutasi virus varian baru. 

Pria disapa akrab Danny Pomanto menyampaikan ada tiga cara khas dilakukan  ditengah pandemi, yakni kebut vaksinasi agar bisa memenuhi target minimal 70 persen demi pemenuhan Herd Immunit, atau kekebalan kelompok. 

Kedua, munculnya varian Omicron yang sudah masuk di Indonesia telah dilakukan langkah antisipasi dengan terus mengencarkan vaksinasi serta pembatasan melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 2.

"Ketiga, kondisi-kondisi yang sudah memiliki herd imunity bukan menjadi kondisi yang melemahkan kita, sehingga pembatasan yang diberlakukan adalah pembatasan biasa seperti pada  tahun lalu," kata pria akrab disapa Danny Pomanto ini menekankan. 

Pihaknya pun meminta agar aturan pembatasan itu jangan ditanggapi berlebihan, sebab tujuan pemerintah tidak ingin lengah demi mengantisipasi penyebaran COVID-19. Mengingat pengalaman tahun lalu saat Natal dan Tahun Baru grafiknya mengalami kenaikan. 

"Makanya, kenapa harus ada pembatasan. Karena, ada disparitas vaksinasi yang terjadi di Makassar. Jadi, kita harus melindungi kota ini, kita juga harus melindungi orang yang masuk. Dengan semua itu mesti lewat pembatasan," katanya menegaskan. 
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024