Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Causa Imam Karana menyebut inflasi sepanjang 2021 relatif terkendali yakni sebesar 2,40 persen (yoy).

Hal itu dikemukakan KPw BI Sulsel Imam dalam keterangan persnya di Makassar, Senin. 

Berdasarkan data BI Sulsel diketahui, pada Desember 2021, Sulsel mengalami inflasi sebesar 0,92 persen (mtm) atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,37 persen (mtm). 

Sementara inflasi Sulsel secara keseluruhan sepanjang tahun 2021 tercatat sebesar 2,40 persen (yoy), berada dalam sasaran inflasi nasional pada tahun 2021 yang sebesar 3,0±1 persen. 

Inflasi terjadi di seluruh kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau; transportasi; dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. 

Kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan konsumsi masyarakat seiring perayaan HBKN Natal dan momen pergantian tahun. 

Adapun komoditas penyumbang inflasi utama diantaranya adalah cabai rawit, minyak goreng, dan cabai merah. Harga minyak goreng meningkat seiring dengan tren peningkatan harga Crude Palm Oil (CPO) dunia yang masih berlanjut pada  Desember 2021. 

Sedang kenaikan harga pada kelompok transportasi, lanjut Imam, terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga tiket angkutan udara, tarif angkutan antar kota, dan tarif kendaraan roda 4 online seiring dengan pelonggaran perjalanan masyarakat, baik lintas maupun dalam wilayah Sulsel. 

Adapun kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan rumah kontrak.
  Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel Causa Imam Karana. Antara / Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024