Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Warga Camba Lojong, Kelurahan Bonto Lebang dan warga Kelurahan Bonto Sunggu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang selama ini terisolasi pada musim hujan akan segera berakhir dengan dibangunnya dua jembatan.

Untuk membuka isolasi warga tersebut, Pemda Kabupaten Bantaeng akan membangun dua jembatan masing-masing di atas Sungai Bira-Bira dan Sungai Bulukukang.

Panjang jembatan yang akan dibangun masing-masing 13 meter. Hal itu terungkap pada peninjauan lapangan yang dilakukan Bupati Bantaeng, HM Nurdin Abdullah, Selasa.

Kunjungan tersebut untuk melihat langsung laporan tentang masih adanya warga yang terisolasi pada musim hujan. Warga Camba Lojong sebanyak 20 KK dan warga Bonto Sunggu sebanyak 40 KK kesulitan pada musim hujan, kata H Bismar, tokoh masyarakat di kelurahan itu.

Menurut Bismar, pada musim hujan, warga terkurung, tidak bisa kemana-mana karena air sungai cukup deras sementara tidak ada jembatan yang bisa menghubungkan kedua kelurahan itu.

Pada musim kemarau, warga kedua kampung bisa langsung mengakses jalan pintas yang tembus ke jalan lingkar, tepat di depan terminal angkutan Kabupaten Bantaeng.

Karena itulah, ia berharap kepada Pemda agar mengatasi kesulitan warga tersebut, urai Bismar yang dibenarkan Lurah Bonto Lebang Hj Nurhayati Wahid.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah yang didampingi Kadis PU dan Praswil Arsyad Borahima, Kadis Perhubungan A Baso Fahri, Kasatpol PP Faizal, Camat Bissappu H Bohari dan sejumlah pejabat berjanji akan menuntaskan isolasi warga tersebut.

"Pemda akan membangun dua unit jembatan," urainya seraya berharap kepada warga setempat agar turut berpartisipasi menghibahkan tanahnya, terutama yang akan terkena jalan sebab Pemda tak hanya membangun jembatan tetapi juga akan membangun jalan di lokasi ini untuk memudahkan warga mengakses jalan pintas ke jalan lingkar.

"Bila semuanya sudah beres, Pemda segera menyelesaikan pembangunannya," ujar Bupati.

Usai meninjau lokasi warga terisolir pada musim hujan, Bupati kemudian meninjau trotoar jalan di sekitar Pasar Baru.

Di lokasi tersebut, Bupati meminta kepada Satpol PP agar menegakkan aturan tanpa pandang bulu dengan tidak membiasakan warga menggunakan trotoar sehingga tidak ada lagi bahan bangunan dan sejenisnya yang bercokol di atas trotoar.

Demikian pula dengan penggunaan lahan parkir agar ditata dengan baik. Khusus terminal pembantu di pasar tersebut, Bupati berharap Dinas Perhubungan melakukan penataan ulang.

Penataan juga dilakukan terhadap penjual yang terkesan semrawut. "Bila penataannya rapih, pedagang juga lebih enak menjajakan jualannya sehingga usaha kecil semakin bergairah," ucapnya. (T.KR-HK/F003)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024