Makassar (ANTARA) - Ranu Harapan Islamic School (RHIS) menjadi percontohan sekolah berbasis digital di Sulawesi Selatan.

"Metode belajar-mengajar di sini tidak menggunakan buku atau kertas, karena sudah menggunakan perangkat tablet dengan sistem digitalisasi," kata Ketua Yayasan Ranu Prima, Ramli Rahim di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, sebelum masa pandemi COVID-19 yakni 2017, sistem pembelajaran di RHIS Makassar sudah memperkenalkan perangkat digital. 

Hal ini berangkat dari kegelisahan Ramli yang saat menjabat Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) 2016-2021, mencermati perkembangan sistem pendidikan di lapangan.
  Ranu Harapan Islamic School (RHIS) di Makassar, Kamis (27/1/2022). Antara / Suriani Mappong Karena itu, ia bertekad menghadirkan sekolah yang berbasis teknologi digital dan membangun kemampuan keterampilan siswa SD - SMP untuk mahir berbahasa Inggris, sekaligus mampu menjadi hafidz (penghafal) Kitab Suci Al Qur'an. 

"Jadi kami membuat kurikulum sendiri dan memadukan dengan pelajaran umum sesuai kurikulum yang ada," katanya.

Sementara dalam satu ruang belajar, lanjut dia, dibatasi hingga 24 orang siswa saja, sehingga guru maupun siswa bisa lebih komprehensif dan intensif berinteraksi.

Hal tersebut dibenarkan siswa SMP RHIS, Almira dan Zahra yang keduanya mengaku lebih senang dan fokus belajar dengan sistem pengajaran digital. 

"Karena itu, pada saat pembelajaran daring diberlakukan pada awal pandemi COVID-19, kami tidak kesulitan menyesuaikan diri," kata Almira.

Mengenai biaya pendidikan di RHIS, Ramli mengaku cukup terjangkau untuk sekolah dengan pendidikan yang mengutamakan kualitas. Bahkan sekolah ini juga tetap membuka peluang bagi siswa dari keluarga yang kurang mampu dan berstatus yatim piatu. 

Sementara prestasi yang diraih siswa maupun alumni RHIS, sudah mendapatkan sejumlah penghargaan dan apresiasi dari Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Sulawesi Selatan. Siswa RHIS Zahra dan Almira (tengah) bersama Ketua Yayasan Ranu Prima Ramli Rahim  di Makassar, Kamis (27/1/2022). Antara / Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024