Makassar (ANTARA News) - Belasan kepala keluarga korban angin kencang di Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Makassar, masih dalam pengungsian di tenda yang disiapkan pemerintah maupun di rumah tetangganya.

"Setelah 18 rumah rusak diterjang angin kencang pada Rabu (4/1), hingga kini kami masih mengungsi, karena kondisi rumah belum bisa dihuni," kata warga RW 06/01 Kelurahan Tanjung Merdeka, Nursyam di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, pascabencana itu warga yang terkena musibah sudah mendapatkan bantuan natura dari Dinas Sosial dan para dermawan.

Hanya saja, lanjut dia, untuk menempati kembali rumah yang sebagian besar terbuat dari papan dan beratap rumbia,
terpaksa harus menunggu perbaikan, karena rata-rata sudah roboh diterjang angin kencang.

Dia mengatakan, selain rumah yang tak jauh jauh dari pesisir pantai itu mengalami kerusakan, terdapat enam rumah semi permanen juga rusak parah, bahkan ada yang roboh.

Meskipun tidak terdapat korban jiwa, namun kerugian materi yang dialami warga sedikit mencapai Rp60 juta.
Adapun bantuan natura yang diperoleh dari pemerintah setempat pada masing-masing kepala keluarga diantaranya 10 kilogram beras, mie instan dan tenda.

Hal itu diakui warga Tanjung Merdeka lainnya yang menjadi korban bencana angin kencang, Syamsiah.

Dia mengatakan, bantuan natura sudah cukup memadai. Namun bantuan berupa pakaian bersih dan sarung belum mencukupi. Sehingga terpaksa hanya menggunakan pakaian yang lembab, karena tidak ada lagi pakaian yang kering. (T.S036/Y008) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024