Majene, Sulbar (ANTARA News) - Puluhan utusan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) di Kabupaten Majene, Jumat, bertolak ke Kabupaten Mamuju, Sulbar, untuk menemui Gubernur Anwar Adnan Saleh guna mencari solusi atas sejumlah masalah yang dihadapi mahasiswa.

Ketua tim negosiator mahasiswa Unsulbar, Muliadi di Majene, mengatakan, dengan batalnya proses dialog yang direncanakan sebelumnya akibat unsur kampus dan beberapa pihak yang diharapkan ikut berdialog tidak menghadiri undangan mahasiswa Unsulbar.

"Bagaimana mungkin kita bisa menemukan solusi jika seluruh pihak penentu kebijakan tidak hadir dalam dialog. Tentunya kami menganggap beberapa utusan yang datang tidak bisa memberikan solusi dan akhirnya kami menolak melakukan dialog," terangnya.

Gubernur Anwar Adnan Saleh sangat diharapkan mahasiswa dapat menghadiri agenda tersebut, tidak sempat datang akibat padatnya agenda Pemprov Sulbar, utamanya masalah pembahasan anggaran dengan pemerintah pusat.

Sebagai solusi, puluhan utusan mahasiswa akhirnya sepakat untuk melakukan dialog dengan Gubernur Sulbar di Mamuju, sekaligus menghadirkan beberapa pihak pengelola kampus Unsulbar untuk memberikan penjelasan di hadapan Gubernur dan mahasiswa.

"Kami juga tidak ingin terus-terusan menyegel kampus sebab itu akan menghambat aktivitas perkuliahan. Langkah ini kami tempuh sebagai jalan keluar menyelesaikan permasalahan di kampus kami, termasuk masalah pengalihan Unsulbar menjadi kampus negeri," ujar Muliadi

Bupati Majene, Kalma Katta juga telah menemui Gubernur Anwar Adnan Saleh untuk menyampaikan hasil dialog yang berujung penolakan itu, sekaligus memaparkan beberapa persoalan yang selama ini menjadi tuntutan mahasiswa.

Setelah menggelar pertemuan dengan Gubernur, Kalma akhirnya meminta utusan mahasiswa untuk menemui Gubernur dan melakukan dialog langsung sesuai yang diharapkan melalui aksi demonstrasi ribuan mahasiswa Unsulbar sehari sebelumnya.

Mahasiswa Unsulbar, Muhammad Jafar berharap dengan dilakukannya pertemuan antara utusan mahasiswa dengan Gubernur Sulbar akan menghasilkan solusi tepat dan seluruh permasalahan yang menimpa kampus tersebut bisa diselesaikan pihak pengelola dan yayasan.

Selain itu, Muliadi mengaku, dengan ditemukannya solusi dan kesepahaman antara kedua pihak maka proses perkuliahan akan kembali dilanjutkan sebab sejak sepekan terakhir tidak ada aktivitas di kampus Unsulbar karena ribuan mahasiswa melakukan penyegelan hingga tuntutannya dipenuhi.(T.KR-AAT/F003)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024