Kupang (ANTARA News) - Siklon tropis Iggy yang melanda wilayah selatan Jawa dan Australia berdampak ke wilayah perairan selatan Nusa Tenggara Timur yang memicu gelombang besar dengan ketinggian sekitar lima meter.

Kepala Seksi Humas dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang Syaiful Hadi ketika dihubungi di Kupang, Jumat, mengatakan dampak siklon tersebut sangat dirasakan di perairan selatan Pulau Rote, Sumba, dan Laut Timor.

"Para pengelola jasa pelayaran dan nelayan pencari ikan diimbau untuk mewaspadai fenomena cuaca buruk tersebut karena berisiko tinggi terjadi kecelakan laut," katanya.

Ia menambahkan pihaknya telah menyebarkan informasi dan imbauan kepada pihak-pihak terkait seperti PT ASDP Feri Indonesia agar selama beberapa hari ke depan menghentikan aktivitas pelayaran karena cuacanya kurang bersahabat pada jalur-jalur pelayaran tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gelombang laut dengan ketinggian mencapai lima meter akibat siklon tropis Iggy.

Siklon tropis Iggy yang terjadi mulai Jumat ini memberikan dampak berupa tingginya gelombang laut, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 36 kilometer per jam, dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Menurut Syaiful Hadi, siklon tropis Iggy berada di posisi 16,2 LS-108,8 BT atau sekitar 1.080 km sebelah barat daya Denpasar bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 5 knot per jam atau 9 knot/jam dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia, dengan kecepatan angin maksimum 40 knot (75 km/jam).

Kecepatan angin tersebut memicu kenaikan gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Lampung hingga Nusa Tenggara Timur, Laut Timor, Laut China Selatan, Laut Bali hingga Laut Sumbawa, dan Laut Arafuru.

Gelombang laut dengan ketinggian 3-4 meter juga berpeluang terjadi di perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Barat.

Selain itu, kata dia, gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di perairan selatan Pulau Sumba, Sabu, Rote, Kupang, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Flores bagian barat, Laut Banda bagian selatan, perairan Kepulauan Leti hingga Kepulauan Sermata, Kepulauan Babar, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru.

"Siklon tropis Iggy diprediksi akan berlangsung selama 72 jam ke depan atau berakhir pada Minggu (29/1) sehingga BMKG akan tetap memantau imbas badai tersebut di sejumlah daerah," katanya menjelaskan.

Ia menambahkan siklon tropis tersebut juga menyebabkan angin dengan kecepatan lebih dari 36 km/jam yang berpotensi terjadi di Jawa, Bali, NTB, NTT, Sumatera bagian selatan, Laut Jawa, Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.

Menurut Saiful Hadi, cuaca buruk seperti tidak terjadi pada wilayah utara, di mana gelombang turun hingga mencapai 2,0 meter sehingga diperbolehkan untuk melakukan aktivitas pada wilayah-wilayah itu, meskipun harus juga tetap berwaspada. (T.L003/N002)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024