Makassar (ANTARA News) - Produksi industri pengolahan ikan gabus di Kabupaten Pinrang, Sulsel hingga kini belum dinikmati pengguna jasa puskesmas di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

"Hingga saat ini kami belum menerima makanan pendamping ASI dari puskesmas yang terbuat dari makanan olahan ikan gabus," kata salah seorang pengunjung Puskesmas Ujung Pandang Baru, Nurmiati di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, makanan pendamping yang diberikan kepada masyarakat yang memiliki balita baru berupa susu kedelai dan bubur kacang ijo kemasan pada waktu tertentu.

Hal senada dikemukakan pengunjung Puskesmas Bara-Baraya Syamsiah di Makassar.

Dia mengatakan, anak balita yang berat badannya mendekati atau di bawah garis merah, mendapatkan makanan pendamping dari puskesmas.

"Namun hingga saat ini, belum ada makanan pendamping yang berasal dari olahan ikan gabus," katanya.

Padahal Pemprov Sulsel telah mengalokasikan dana sekitar Rp650 juta untuk Kabupaten Pinrang untuk pembangunan industri pengolahan ikan gabus pada 2010 dan juga mendapatkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk pembudidayaan ikan gabus.

Hasil dari indutri tersebut menurut Kepala Bidan Balitbangda Sulsel Muh Idrus saat itu, untuk memenuhi makanan pendamping ASI, karena ikan gabus memiliki kandungan alubumin yang mampu mengurai vitamin dalam darah.

Berkaitan dengan hal tersebut, pemerhati anak dari Lapismedik Makassar Dhani Nunik mengatakan, pemerintah atau pihak terkait harus dapat mengevaluasi proyek yang sudah menelan anggaran negara yang tidak sedikit itu.

"Tujuan awalnya kan sangat baik, yakni membantu meningkatkan derajat gizi masyarakat, namun jika setelah dua tahun tidak ada realisasi di lapangan, tentu itu dipertanyakan hasilnya," katanya. (T.S036/E008) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024