Makassar (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan akan menjatuhkan sanksi pencoretan dari tim PON bagi atlet yang tidak hadir pada tes susulan di Sekretariat KONI Sulsel, 2 Februari 2012.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Addien, di Makassar, Jumat, mengatakan, sikap tegas terpaksa diambil sebagai pembelajaran bagi seluruh atlet untuk lebih disiplin.

"Beberapa atlet yang kita undang untuk mengikuti tes susulan ternyata tidak hadir. Kita akan evaluasi apakah atlet yang bersangkutan tetap dipertahankan atau dikeluarkan dari tim," jelasnya.

Terkait alasan beberapa atlet tidak menghadiri tes susulan, menurut Addien, cukup beragam diantaranya sedang berada di luar kota, keluarga meninggal hingga sedang menjalani pelatnas seperti Sri Rahayu Masi dan Arief dari cabang dayung.

Menurut Addien, keputusan tegas yang diambil berhubung KONI Sulsel memiliki banyak pekerjaan lain. Artinya, jika hanya mengurusi persoalan tes atlet justru membuat program lain yang telah direncakan berantakan.

Sekretaris Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sulsel itu memahami jika pencoretan dilakukan akan membuat jumlah atlet PON berkurang. Namun kenyataan itu tidak jadi alasan untuk membiarkan perilaku atlet.

"Keputusan yang kita ambil semata-mata untuk peningkatan prestasi Sulsel di PON. Kita juga telah berkomitmen hanya menurunkan atlet yang memiliki komitmen dan berpeluang meraih medali," ucapnya.

Addien menambahkan, tujuan tes yang dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik, kesehatan ataupun mental seluruh atlet.

"Jika fisik atlet ternyata mengalami penurunan yang drastis tentu akan kita programkan latihan yang lebih keras. Begitupun jika memiliki mental yang kurang baik akan kita siapkan try out yang lebih banyak," ujarnya. 
(T.KR-DF/F003) 


Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024