Beijing (ANTARA) - Aktor laga ternama Jackie Chan mengusulkan penghimpunan dana masyarakat dan dana amal dialokasikan untuk membangun gedung-gedung bioskop di beberapa wilayah perdesaan di China.
Usulan anggota Majelis Penasihat Politik Rakyat China (CPPCC) pada sidang parlemen dua sesi di Beijing tersebut mampu menarik dukungan masyarakat, khususnya yang berada di perdesaan, demikian media setempat, Selasa.
"Audiens di perdesaan sangat sulit menonton film-film baru dibandingkan dengan masyarakat perkotaan yang lebih dekat dengan gedung bioskop," kata aktor yang kini duduk di kursi lembaga mirip MPR tersebut beralasan.
Dengan adanya gedung bioskop di perdesaan, lanjut aktor kelahiran Hong Kong berusia 67 tahun itu, masyarakat setempat bisa melihat film-film yang mendidik dan merefleksikan semangat sosial kemasyarakatan di China.
Usulan aktor yang kariernya juga moncer di Hollywood tersebut mendapat tanggapan beragam dari publik, ada yang setuju tapi ada pula yang tidak.
Tidak perlu mengalokasikan dana masyarakat untuk wacana itu karena saat ini jaringan internet sudah menjangkau seluruh pelosok perdesaan sehingga masyarakat setempat sudah bisa menonton film dan drama televisi melalui platform daring, demikian salah satu tanggapan yang menolak usulan Chan.
Fasilitas publik seperti lampu, lapangan terbuka, dan jalan raya sudah ada di perdesaan. Tapi masih diperlukan lagi tempat untuk kegiatan seni dan budaya, sebagaimana komentar pendukung Chan.
Hingga tahun 2019, jumlah layar lebar di China mencapai 80.000 unit, 36 persen di antaranya merupakan gedung bioskop di tingkat kabupaten.
Meskipun tidak ada gedung bioskop di daerah terpencil dan perdesaan China, usulan Chan sangat penting bagi 509 juta jiwa warga yang tinggal di perdesaan.
Usulan anggota Majelis Penasihat Politik Rakyat China (CPPCC) pada sidang parlemen dua sesi di Beijing tersebut mampu menarik dukungan masyarakat, khususnya yang berada di perdesaan, demikian media setempat, Selasa.
"Audiens di perdesaan sangat sulit menonton film-film baru dibandingkan dengan masyarakat perkotaan yang lebih dekat dengan gedung bioskop," kata aktor yang kini duduk di kursi lembaga mirip MPR tersebut beralasan.
Dengan adanya gedung bioskop di perdesaan, lanjut aktor kelahiran Hong Kong berusia 67 tahun itu, masyarakat setempat bisa melihat film-film yang mendidik dan merefleksikan semangat sosial kemasyarakatan di China.
Usulan aktor yang kariernya juga moncer di Hollywood tersebut mendapat tanggapan beragam dari publik, ada yang setuju tapi ada pula yang tidak.
Tidak perlu mengalokasikan dana masyarakat untuk wacana itu karena saat ini jaringan internet sudah menjangkau seluruh pelosok perdesaan sehingga masyarakat setempat sudah bisa menonton film dan drama televisi melalui platform daring, demikian salah satu tanggapan yang menolak usulan Chan.
Fasilitas publik seperti lampu, lapangan terbuka, dan jalan raya sudah ada di perdesaan. Tapi masih diperlukan lagi tempat untuk kegiatan seni dan budaya, sebagaimana komentar pendukung Chan.
Hingga tahun 2019, jumlah layar lebar di China mencapai 80.000 unit, 36 persen di antaranya merupakan gedung bioskop di tingkat kabupaten.
Meskipun tidak ada gedung bioskop di daerah terpencil dan perdesaan China, usulan Chan sangat penting bagi 509 juta jiwa warga yang tinggal di perdesaan.