Makassar (ANTARA) - Gerakan Unhas Mengaji dan Shalat Berjamaah (GUMSB) Universitas Hasanuddin yang digelar secara virtual, Selasa, mengajak sivitas akademika membentuk karakter melalui optimalisasi ibadah shalat.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Dr drg A Arsunan MKes, sebagai host GUMSB mengatakan pembentukan karakter berguna bagi kehidupan sehari-hari guna mencapai ketenangan kehidupan bermasyarakat.

“Kita harapkan setiap pekannya semakin banyak lagi saudara kita yang bergabung di GUMSB ini untuk bersama saling meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.Sehingga tidak hanya terbentuk karakter yang cerdas secara intelektual tetapi juga secara spiritual harus seimbang,” ucapnya di Makassar, Selasa.

Rèktor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Palubuhu MA, mengatakan melalui GUMSB ini para dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan yang bergabung dapat memperkaya pengetahuan agama sebagai kepentingan pribadi dalam mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT.

"Di sini tempatnya kita saling merangkul dan memperkuat silaturahmi antar sivitas akademika untuk bersama-sama mencapai satu tujuan pendidikan yang sebenarnya," katanya.

Sebagai perguruan tinggi Unhas sangat berperan penting dalam menyiapkan sumber daya unggul yang cerdas dengan pembentukan akhlak pendidikan dengan memiliki pemahaman ilmu agama, jelas Prof Dwia.

Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai narasumber Ust Prof Dr Arifuddin Ahmad, MAg yang memberikan materi tentang “Pembentukan Karakter melalui Optimalisasi Ibadah Shalat”. Ia menjelaskan perintah shalat sebagai pilar agama islam telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis.

“Kepatuhan kita kepada Allah sebagai umat Muslim yang taat ditunjukkan dengan menjalankan ibadah shalat. Fungsi shalat adalah sebagai penjaga dan pengawas yang sesungguhnya dalam mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar,” jelas Ust Arifuddin.

Lebih lanjut, Ust Arifuddin menjelaskan shalat sangat dibutuhkan oleh manusia terutama dalam mengontrol perilaku. Dengan demikian akan terbentuk karakter untuk menjadi manusia yang lebih baik dan berakhlak mulia.

“Shalat itu dimaksudkan agar kita tidak hanya senantiasa mengingat Allah ketika sedang beribadah, tetapi dengan kepatuhan menjalankan ibadah shalat itu, maka akan menjadi cara terbaik individu untuk melatih diri untuk memiliki kesadaran diri dalam menjauhi perbuatan yang melanggar hukum dan aturan agama,” katanya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024