Makassar (ANTARA) - Lembaga National Single Window (LNSW) terus fokus pada peran peningkatan kualitas perdagangan nasional dan internasional secara terintegrasi dan kolaborasi.

Sekretaris LNSW Muhammad Lukman dalam keterangan pers yang diterima di Makassar, Rabu, mengatakan dalam era globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan serta perkembangan teknologi dengan kebangkitan Industri 4.0, ketergantungan setiap negara terhadap aktivitas perdagangan internasional dan lalu lintas barang ekspor-impor semakin tinggi. 

"Dalam mendukung pembangunan nasional, LNSW mempunyai beberapa peran strategis diantaranya dalam hal penerimaan negara, integrasi probis internasional, menyediakan fasilitas bagi pelaku usaha untuk berbagi informasi, hingga memberikan dukungan manajemen bagi para perusahaan," katanya. 

LNSW merupakan Unit organisasi Kementerian Keuangan yang dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2018 tentang Indonesia National Single Window (INSW), yang merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang ekspor, impor, dan logistik. 

LNSW mempunyai tugas melaksanakan Pengelolaan INSW dan Penyelenggaraan Sistem Indonesia National Single Window (SINSW) dalam penanganan dokumen kepabeanan, dokumen kekarantinaan, dokumen perizinan, dokumen kepelabuhanan/kebandarudaraan, dan dokumen lain yang terkait dengan ekspor dan/atau impor, dan dokumen logistik nasional secara elektronik, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 199/PMK.012/2020 tentang Pengelolaan INSW dan Penyelenggaraan SINSW.

Peningkatan pelayanan publik ini juga bertaraf nasional maupun internasional dan didukung teknologi informasi dan komunikasi yang handal, serta berorientasi kepada pelayanan dan pengawasan yang diwujudkan dengan tersedianya suatu Service Level Agreement yang disesuaikan dengan kebutuhan seluruh pemangku kepentingan. 

Ia menjelaskan bahwa LNSW saat ini sudah menjalin kerja sama dengan 15 instansi pemerintah terkait kegiatan ekspor dan impor yang terintegrasi dalam SINSW.

Sejak beroperasinya LNSW, telah banyak capaian yang diperoleh khususnya dalam penanganan perizinan ekspor dan impor. 

"Cakupan integrasi yang semula hanya terkait dengan perizinan juga diperluas sehingga meliputi dukungan terhadap peningkatan fasilitasi perdagangan, pengawasan lalu lintas barang, dan optimalisasi penerimaan negara," ujar Lukman pada kuliah umum di Unhas.

Dosen FEB Unhas Muhammad Sabranjamil BSc (Hons), memberikan gambaran tentang pertumbuhan ekspor, komoditas utama ekspor, peluang dan tantangan pengembangan ekspor dan program pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan ekspor Sulsel. 

Sabranjamil mengatakan pada dasarnya Indonesia telah memasuki tahapan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini ditandai dengan surplus neraca perdagangan pada tahun 2021 dan juga diikuti oleh Sulsel yang mengalami kenaikan ekspor hampir 20 persen utamanya pertambangan dan pertanian. 

Setidaknya ada 161 komoditi ekspor utama Sulsel untuk negara tujuan mencakup Jepang, Australia, Tiongkok dan sebagainya. 

"Meskipun kontribusi Sulsel dalam kegiatan ekspor Indonesia secara nasional tergolong kecil, akan tetapi Sulsel dipercaya sebagai salah satu hub ekspor di Indonesia timur," kata Sabranjamil.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024