Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menegaskan pentingnya deteksi dini sebelum melakukan imunisasi rutin pada anak di Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) guna mencegah terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dr Bachtiar Baso menegaskan hal itu kepada perwakilan Dinas Kesehatan dari 24 kabupaten/kota pada pertemuan koordinasi Komisi Daerah (Komda) KIPI Sulsel di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan BIAS akan digelar pada Maret dan April 2022 bagi pelajar Sekolah Dasar kelas 1 untuk imunisasi DT dan MR, kelas 2 imunisasi td dan kelas 5 atau 6 dan untuk imunisasi HPV yang jenis ini baru digelar di Kota Makassar.

"Mengejar cakupan hal yang sangat penting, tapi memperhatikan juga sasaran vaksinasi (imunisasi) khususnya anak dan bayi ini harus diperiksa dulu kesehatannya baru dilakukan vaksinasi," ujar Bachtiar menegaskan.

Ia juga mengatakan imunisasi rutin yang dilakukan pada bayi dan anak ini harus mendapat pengamanan dan memastikan bahwa vaksin itu layak untuk digunakan, terutama terkait khasiat maupun efektifitas dari vaksin yang digunakan.

"Makanya kemarin saya ingatkan kepada pengelola program agar memastikan rantai distribusi vaksin, seperti suhunya terjaga mulai pengambilan dari provinsi sampai di gudang kabupaten. Kemudian dari gudang ke puskesmas," katanya.

"Distribusi vaksin yang paling mengkhawatirkan ialah dari puskesmas ke lokasi tempat penyuntikan, artinya cool box-nya harus betul-betul dijaga karena kerusakan vaksin bisa saja terjadi," sambung dr Bachtiar.

Bachtiar meminta pihak Dinkes kabupaten/kota agar lebih transparan terkait kondisi vaksin. Jika vaksinnya tidak layak pakai, harus segera disampaikan sebab penggunaannya akan berdampak pada anak atau bayi yang akan divaksin.

Menurut dia, kendati di masa pandemi, imunisasi rutin bagi anak harus tetap dilaksanakan, termasuk imunisasi kepada bayi tidak bisa terabaikan.

"Kami memastikan BIAS itu harus jalan. apalagi kondisi pandemi COVID-19 khususnya kita di Sulawesi Selatan sudah mulai pelan-pelan melandai turun. Mudah-mudahan dengan kondisi ini masyarakat bisa lebih antusias, bisa lebih tertarik untuk membawa anak-anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan," ujarnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024