Makassar (ANTARA News) - Pembangunan jalan poros Kabupaten Maros-Bone di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk dalam program Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Kalau sudah selesai Feasibility Study akan dimasukkan ke Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Tapi dalam MP3EI memang jalan itu sudah harus dikerjakan. Detail Engineering Design (DED) kan sudah selesai," kata Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang di Makassar, Kamis.

Dalam perkembangan pengkajian proyek tersebut, pemerintah provinsi dihadapkan pada tiga pilihan pengerjaan di daerah Sumpang Labbu di Kabupaten Bone yakni membangun jembatan, pelebaran atau membuat jalan alternatif baru.

"Sebenarnya opsinya tinggal yang di daerah Bone yang di Sumpang Labbu bisa tiga opsi itu yang saya sudah lapor ke gubernur. Bisa sama dengan desain awal, opsi kedua pelebaran, ketiga jalan alternatif yang lebih pendek dua kilometer. Jadi tergantung pak gubernur karena ini terkait anggaran di pusat," jelasnya.

Pilihan untuk membuat jalan baru, selisih biayanya diperkirakan dapat mencapai Rp1 triliun lebih. Sementara pembangunan jembatan biayanya akan sangat mahal. "Sumpang Labbu ada tiga pilihan, gubernur yang putuskan," katanya.

Menurutnya, Provinsi Sulsel sudah dijanjikan pengerjaan poros Maros-Bone akan dilaksanakan jika pengerjaan jalan Poros Maros-Parepare telah rampung.

"Jadi kita berharap Maros-Parepare selesai tahun ini, sehingga penganggarannya paling tidak tahun depan sudah bisa ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ketiga opsi tersebut sudah diputuskan," jelasnya.

Selain itu, pembangunan jalan layang di daerah Dusun Pattunuang kemungkinan tetap masuk dalam rencana karena merupakan kawasan hutan lindung.

Proses pengerjaan jalan poros Maros-Bone diprediksi akan memakan waktu selama tiga tahun dan diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp2 triliun hingga Rp3 triliun itu untuk memperbaiki dan mengubah struktur jalan terutama pengurangan sejumlah kelokan tajam.

Sebelumnya, wakil gubernur mengatakan, pembangunan jalan penghubung pantai timur dan pantai barat Provinsi Sulsel perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah mengingat poros tersebut merupakan salah satu urat nadi penghubung di Sulsel.

Jarak tempuh antara Kabupaten Maros ke Kabupaten Bone melalui jalur baru tersebut diperkirakan hanya memakan waktu 2,5 jam karena jalan akan diperlebar dari enam menjadi tujuh meter dengan lebar bahu masing-masing dua meter serta pengurangan kelokan. Jarak akan berkurang dari 175 kilometer menjadi 120 kilometer.

Jarak tempuh Maros-Bone dengan jalur yang ada saat ini bisa lebih dari tiga jam. Jalur yang sempit dan sering dilalui kendaraan besar itu juga sering mengakibatkan kemacetan kendaraan.

Rancangan pembangunannya mirip dengan jalan kelok sembilan di Provinsi Sumatera Barat ditambah dengan jembatan layang. Poros jalan itu juga merupakan jalur vital karena merupakan jalur penghubung ekonomi ke Kendari, Sulawesi Tenggara. (T.KR-RY/B012) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024