Makassar (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan kesulitan memantau perkembangan atlet wushu dan boling yang berada di luar Sulsel.

Sekretaris Umum KONI Sulsel Nukhrawi Nawir di Makassar, Selasa, mengatakan, meski cukup sulit, namun tetap berupaya melihat peluang kedua cabang diturunkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012.

Atlet dari cabang olahraga tersebut harus berlatih di luar Sulsel. Satu atlet wushu Sulsel yang lolos PON bermukin di Surabaya sehingga terpaksa berlatih di Jawa Timur.

Sedangkan atlet boling yang juga lolos harus ke Jakarta karena prasarana latihan yang tidak ada di Makassar.

"Tim monitoring evaluasi KONI Sulsel tidak bisa rutin memantau sehingga kita percayakan pada pengurus masing-masing. Kita juga akan menugaskan seseorang untuk melaporkan hasil latihan atlet," ujarnya.

Terkait keputusan menunjuk pemantau khusus, kata Nukhrawi, juga sebagai antisipasi terjadinya manipulasi. Artinya, KONI Sulsel tidak bisa menerima hasil penilaian tersebut hanya dari pengprov cabang olahraga yang bersangkutan.

"Untuk pengukuhan atlet nanti juga kemungkinan tidak dihadiri para atlet yang berlatih diluar. Namun kita tidak persoalkan selama atlet tetap menjalankan tanggungjawabnya," ucapnya.

Sementara cabang olahraga yang tetap berlatih di Makassar, lanjut dia, tetap mendapat pemantauan dari tim mones KONI Sulsel.

Sekretaris Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sulsel itu melanjutkan bahwa hasil pemantauan tersebut kemudian dirapatkan pada setiap minggu di Sekretariat KONI Sulsel.

"Seluruh atlet masih memungkinkan batal tampil di PON jika pada penilaian nanti tidak sesuai harapan. Itu juga berlaku bagi para atlet yang sebelumnya tampil di SEA Games 2011," ujarnya. (T.KR-DF/F003)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024